Menurut Marie Hayag, MD, dokter kulit berbasis di New York, minyak kelor berasal dari biji kelor yang dihasilkan dari pohon oleifera. “Meskipun berasal dari India, pohon kelor ini banyak dibudidayakan dan digunakan secara luas karena manfaatnya,” ujar Dr Hayag, seperti dilansir Health.
“Asam oleat, nutrisi, vitamin, asam palmitoleat dan asam linoleat, semuanya dapat ditemukan di biji pohon kelor dan bahan-bahan tersebut sangat baik untuk kulit. Untuk itu, banyak ahli kulit dan penata rambut yang memilih produk yang memiliki kandungan minyak kelor,” ujar Dr Hayag.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Meskipun Dr Hayag menyebutkan bahwa tingkat kemanjuran minya kelor masih perlu dibuktikan dengan penelitian tambahan, salah satu kandungan dalam minyak kelo yaitu asam oleat sudah terbukti sangat bermanfaat bagi kulit.
Asam oleat merupakan asam lemak yang dapat ditemukan dalam banyak tanaman dan sayuran. Asam ini berfungsi untuk mendukung fungsi penghalang kulit dan memberikan hidrasi dan anti penuaan pada kulit. “Kandungan asam oleat yang tinggi pada minyak kelor dapat bermanfaat untuk kulit yang kering karena sifat melembapkan yang signifikan,” kata Dr Hayag.
“Dalam sebuah studi, minyak kelor menunjukkan beberapa manfaat anti psoriasis, secara signifikan mengurangi inflamasi pada mereka yang mengalami psoriasis, dan memiliki manfaat yang tidak kalah dengan obat-obatan konvensional lainnya dalam mengatasi psoriasis,” ujar Dr Hayag.
Tidak hanya bermanfaat untuk kulit, minyak kelor juga merupakan bahan yang bisa ditambahkan dalam perawatan rutin rambut. Dr Hayag merekomendasikan untuk memijat kulit kepala menggunakan minyak kelor untuk meningkatkan tingkat kelembapan dan kesehatan rambut Anda.
Selain itu, minyak kelor juga bermanfaat untuk mempertahankan warna rambut. Michele Burgess, drektur eksekutif pengembangan produk di Oribe, sebuah merk rambut ternama mengatakan, “Minyak kelor terkenal akan kemampuannya membuat rambut berkilau, antioksidan dan melindungi warna rambut dari efek kerusakan yang disebabkan sinar matahari,” tutup Burgess.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(YDH)