Sarapan hanya dengan sereal cokelat tidaklah memenuhi gizi seimbang yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.. (Ilustrasi/Pexels)
Sarapan hanya dengan sereal cokelat tidaklah memenuhi gizi seimbang yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.. (Ilustrasi/Pexels)

Apakah Sereal Menu Sarapan Bergizi?

Rona manfaat sarapan
Sunnaholomi Halakrispen • 01 Februari 2020 08:05
Jakarta: Sereal merupakan salah satu makanan yang bisa dikonsumsi untuk sarapan. Mulai dari sereal yang disajikan dengan dimasak terlebih dahulu maupun instan. Bisa dicampur dengan susu, yogurt, atau hanya air.
 
Promosi sereal yang dianggap menyehatkan tubuh pun tidak sedikit. Namun, apakah sarapan dengan sereal dapat memenuhi gizi seimbang yang dibutuhkan oleh tubuh?
 
"Sereal itu ada banyak. Ada orang makan sereal pakai oatmeal, ada yang tinggal buka kemasan langsung aduk pakai air panas. Kalau minuman serbuk yang sudah jadi, itu arti atau hanya gandum-ganduman," ujar dr. Diana Suganda, Sp.GK selaku Ahli Gizi, di Seribu Rasa Senopati, Jakarta Selatan.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Ia menjelaskan bahwa sereal mengandung karbohidrat yang melimpah. Jika ingin menikmatinya untuk sarapan, mudah saja. Anda hanya perlu menambahkan bahan makanan lainnya, yakni susu, yogurt, dan telur ceplok.
 
"Bikin jus buah lagi. Jangan sereal sama air putih saja, karena itu sama saja kayak gadoin nasi. Jadi sekarang balik ke komposisinya apa sih, tambahin lagi kalau enggak seimbang," jelasnya.
 
dr. Diana menekankan, sarapan hanya dengan sereal cokelat tidaklah memenuhi gizi seimbang yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Sebab, sereal cokelat hanya mengandung karbohidrat dan gula.
 
Sedangkan, manusia diimbau mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, terutama untuk anak-anak. Hal ini memengaruhi proses tumbuh kembang, maupun kualitas kesehatan tubuh.
 
"Gizi tidak seimbang itu harus dicek lagi apakah sudah seimbang antara karbohidrat dengan protein, karena kalau kurang karbohidrat bisa ngantuk dan cranky," paparnya.
 
Apabila anak tidak suka mengonsumsi sayur dan buah, anak rentan sembelit dan kurang serat. Kalori dalam kandungan makanan juga perlu diperhatikannya. Jika berat badan anak naik, harus diperiksa, apakah berat tersebut sudah ideal dengan cukup gizi seimbang.
 
"Bukan berarti terlihat dari kegemukan. Kita harus cek, sudah ideal atau belum. Cek lagi komposisinya jangan sampai ada yang dominan dari takaran kebutuhan gizi," pungkasnya.
 
Di sisi lain, takaran gizi seimbang untuk orang dewasa memang berbeda dibandingkan untuk anak-anak. Kalori yang tidak ada faedah, kata dr. Diana, jangan dipakai. Salah satunya, mengonsumsi boba yang diyakininya mengandung kalori dan gula yang berlimpah.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(YDH)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif