Dilansir dari WebMD, sebuah studi menunjukkan bahwa orang dengan penyakit asma lebih sering menderita serangan panik.
"Kami menemukan hubungan yang sangat kuat antara asma dan panik," kata psikiater Gregor Hasler, MD, dari National Institute of Mental Health (NIMH), kepada WebMD.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Untuk itu, Hasler mencoba berpikir tentang langkah selanjutnya. Seperti apakah ada obat yang bisa digunakan untuk mengobati gangguan panik untuk para pasien asma.
Gangguan panik meningkatkan asma
Uji coba NIMH adalah studi jangka panjang pertama untuk menilai kaitan asma dan panik. Sekitar 600 penduduk berusia 19 tahun dipilih secara acak di Zurich, Swiss saat perekrutan selama dua dekade.Memiliki asma dikaitkan dengan peningkatan 4,5 kali lipat dalam risiko mengembangkan gangguan panik, yang merupakan suatu kondisi ditandai dengan serangan panik berulang dan tidak dapat dijelaskan. Orang-orang dengan gangguan panik enam kali lebih mungkin mengembangkan asma selama periode 20 tahun berikutnya.
Hubungan asma jauh lebih kuat di antara orang-orang yang memiliki gangguan panik, daripada mereka yang memiliki serangan panik yang jarang terjadi.
Seperti pada perokok dan mereka yang memiliki riwayat keluarga alergi juga berisiko lebih tinggi. Merokok diketahui memperburuk asma dan gangguan panik. Jadi Anda harus semakin hati-hati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(FIR)