Pada penelitian ini, sampel darah diambil dari 20 orang yang kemudian mengembangkan penyakit Alzheimer, hingga 10 tahun sebelum mereka didiagnosis dan kemudian setelah mereka didiagnosis.
Darah juga diambil dari 26 orang dengan penyakit Alzheimer dan 16 orang dengan demensia frontotemporal, yaitu dapat menyebabkan perubahan kepribadian atau perilaku, dan juga dapat mempengaruhi memori seseorang. Selain itu, sampel juga diambil dari 46 orang sehat yang tidak memiliki masalah dengan pemikiran atau memori.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ilmuwan Amerika menemukan, tingkat protein secara signifikan berbeda untuk kontrol yang sehat dibandingkan mereka dengan demensia, baik sebelum dan setelah gejala berkembang.
Gordon Wilcock, profesor emeritus geratology klinis di University of Oxford menjelaskan hal ini penting karena menunjukkan bahwa protein darah yang berubah mungkin menjadi penanda awal penyakit Alzheimer. "Mungkin 10 tahun sebelum masalah memori yang signifikan berkembang," katanya.
Selain itu, Dr Eric Karran, dari Alzheimer Research UK mengatakan jika penelitian ini dijadikan untuk diagnosis awal penyakit neuro-degeneratif.
"Penelitian seperti ini juga dapat memberikan petunjuk berharga tentang perubahan dalam sel-sel otak selama Alzheimer, membantu untuk memandu upaya untuk mengembangkan pengobatan baru dan efektif," tambahnya. (Sumarni/Mirror)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(LOV)
