Menurut penelitian, pola makan kaya lemak menguras kadar kunci protein yang disebut reelin. protein tersebut membantu kerja sinapsi pada otak untuk berfungsi dengan baik, terutama dalam hal fleksibitas perilaku dan ingatan.
Tingkat reelin yang rendah dapat meningkatkan risiko terkena Alzheimer di kemudian hari.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Perubahan akan terjadi di usia muda akibat konsumsi makanan berlemak, dan hal itu berdampak pada otak saat muda, selain menyebabkan obesitas," ujar Urs Meyer dari ETH Zurich di Swiss.
Para peneliti berfokus pada bagian otak yang disebut korteks prefontal yang berfungsi dalam hal perencanaan tindakan kompleks, pengambilan keputusan, ekspresi kepribadian, dan pengontrolan kelakuan seseorang.
Remaja yang menganut pola makan tinggi lemak ternyata defisit secara kognitif karena karakter dalam korteks prefontal belum matang dalam jangka waktu tersebut.
"Kami melihat bahwa kekenyalan di korteks prefrontal telah rusak pada hewan yang diberi makanan dan terlihat jelas bahwa saat tingkat reelin diperbaiki, kekenyalan sipnatik dan fungsi kognitif kembali normal," jelas Pascale Chavis dari INMED Institute di Perancis.
Penelitian tersebut menambahkan, keseimbangan nutrisi pada masa sensitif tersebut memang penting untuk mencapai kapasitas maksimal dari fungsi prefontal saat dewasa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(ELG)