Dilansir dari Rd.com, pada tahun 2016, Federal Authority for Government Human Resources (FAHR) di Amerika Serikat menganggap triclosan, senyawa populer yang digunakan dalam sabun antibakteri dan gel, tidak aman untuk penggunaan jangka panjang, dan tidak semuanya efektif dalam mencegah penyebaran infeksi daripada sabun dan air biasa.
Bahan kimia ini ditemukan terkait dengan gangguan kesehatan usus, masalah hormon, dan resistensi bakteri dan sudah tidak digunakan lagi dalam sabun-sabun antibakteri saat ini. Namun ternyata triclosan masih tetap ada dalam beberapa jenis pasta gigi karena dianggap tidak menimbulkan efek yang signifikan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?

(Baca juga: Kebiasaan Gosok Gigi yang Perlu Diperhatikan)
Sebuah studi baru yang diterbitkan di Environmental Science & Technology menemukan bahwa jumlah triclosan yang terkandung saat menyikat gigi mungkin jauh lebih tinggi daripada yang diperkirakan semula.
Penelitian tersebut menguji 22 sikat gigi terlaris, menggunakan berbagai pasta gigi yang berbeda, enam di antaranya mengandung triclosan sebagai bahan baku.
Studi tersebut menemukan bahwa sepertiga dari sikat gigi mengandung triclosan residu yang terbentuk di atas sikat gigi selama dilakukan penelitian. Bahkan ketika sikat gigi beralih dari pasta gigi triclosan ke pasta gigi non-triclosan, triclosan tetap ada pada sikat gigi hingga dua minggu setelahnya.
Para peneliti tersebut merekomendasikan agar orang menghindari penggunaan pasta gigi dengan triclosan sebagai bahan dan menyarankan untuk mengganti sikat gigi mereka jika sudah menggunakan sikat gigi triclosan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)