Beda Gejala Intoleransi dan Alergi Makanan (Foto: gettyimages)
Beda Gejala Intoleransi dan Alergi Makanan (Foto: gettyimages)

Beda Gejala Intoleransi dan Alergi Makanan

Rona Alergi Makanan
Torie Natalova • 30 Maret 2019 09:00
Jakarta: Alergi makanan dan intoleransi makanan memiliki beberapa gejala yang serupa. Intoleransi makanan dapat membuat penderitanya lebih sulit untuk mempertahankan diet seimbang terutama dalam hal nutrisi. Karenanya, penting untuk mengetahui perbedaan intoleransi dan alergi makanan.
 
Intoleransi makanan umumnya disebabkan oleh kurangnya komponen yang diperlukan untuk pencernaan makanan pemicunya. Namun, ada pengecualian yaitu gluten. Intoleransi gluten menyebabkan perubahan sistem kekebalan tubuh.
 
Seseorang yang alergi terhadap makanan tidak bisa mengonsumsi makanan tersebut sama sekali. Jika, seseorang memiliki intoleransi makanan, mereka dapat tetap mengonsumsinya tanpa masalah serius.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Meskipun beberapa makanan dapat menyebabkan alergi dan intoleransi makanan, gejala serupa dipicu pada kedua situasi. Beberapa gejala bersifat imunologis, sementara yang lain tidak. Gejala alergi makanan paling umum adalah gatal, ruam, pembengkakan pada bibir atau kelopak mata, batuk, mata merah, diare, muntah, hidung tersumbat, sulit bernapas atau hipotensi.
 
Sedangkan intoleransi makanan memiliki gejala yang serupa tetapi lebih ringan seperti sakit perut, diare, perut bergas, atau distensi perut. Biasanya, alergi bermanifestasi dari 30-60 menit setelah makan dan dapat berpotensi memburuk. Sedangkan gejala intoleransi makanan akan lebih lama muncul dan biasanya lebih ringan daripada alergi.
 
Adapun beberapa jenis intoleransi selain intoleransi gluten yang paling sering dibicarakan.
 
1. Intoleransi laktosa
 
Ini disebabkan oleh ketidaknyamanan sistem pencernaan untuk mencerna laktosa yang merupakan gula dalam susu. Intoleransi makanan ini disebabkan oleh defisit enzim laktase yang bertanggungjawab untuk pencernaan laktase.
 
2. Intoleransi sukrosa
 
Ini adalah intoleransi terhadap gula biasa yang disebabkan oleh kurangnya enzim yang disebut sukrase. Untuk intoleransi ini, tidak adanya enzim penghalang pencernaan sukrosa yang tepat. Ini dapat menyebabkan beberapa gejala seperti diare, perut kembung, sakit perut dan lainnya.
 
3. Malabsorpsi fruktosa
 
fruktosa yang terkandung dalam buah-buahan menyebabkan banyak intoleransi makanan yang berbeda. Fruktosa adalah gula dalam buah-buahan, sayuran tertentu dan madu. Jika usus Anda tidak dapat mencerna jenis gula ini, Anda akan mengalami intoleransi makanan setelah mengonsumsinya.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(ELG)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif