Jakarta: Jerawat sering kali muncul pada wajah perempuan remaja atau mereka yang mengalami masa akil balig. Namun, jerawat yang muncul pada masa remaja belum tentu menghilang dengan sendirinya setelah dewasa.
Sesuatu yang menyebalkan pun datang, ketika jerawat meninggalkan bekasnya. Itu yang dikeluhkan oleh beberapa perempuan Indonesia dari berbagai kalangan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Berdasarkan ZAP Beauty Index, survei yang dilakukan ZAP Clinic, kepada 17.889 perempuan Indonesia dengan rentang usia dan latar belakang yang beragam, masalah jerawat dialami bukan pada perempuan milenial atau generasi X saja, melainkan pada perempuan berusia 18-23 tahun.
Hal tersebut dipengaruhi oleh hormon androgen yang mulai muncul ketika masa pubertas, yang akan merangsang produksi kelenjar minyak berlebih dan sangat berpotensi tumbuh menjadi jerawat.
Kemudian, hampir 60 persen dari mereka mau tidak mau harus berperang dengan jerawat. Sedangkan, permasalahan utama bagi perempuan milenial ialah bekas atau flek jerawat.
Produk kecantikan untuk melawan jerawat dan bekasnya pun banyak diburu oleh perempuan. Sebanyak 52 persen perempuan responden ZAP Beauty Index mengaku menginginkan perawatan kulit yang berkhasiat menghilangkan bekas jerawat.
Sementara itu, sebanyak 37 persen perempuan mencari perawatan kulit yang dapat mengobati jerawat aktif. Seiring masalah jerawat tersebut, tren perawatan kecantikan dalam lima tahun pun ikut berubah.Baca juga: Carpal Tunnel Syndrome pada Wanita Hamil
Dalam penanganan jerawat, kini peminat laser jerawat mengungguli suntik jerawat yang sebelumnya pupoler. Penanganan dengan laser diyakini lebih minim efek sampingnya.
Menurut dr. Dara Ayuningtyas selaku Dokter ZAP Clinic, ada berbagai alternatif dalam menghilangkan jerawat. Bahkan, pada era milenial ini tidak hanya dapat dilakukan dengan injeksi.
“Bagi kaum hawa yang takut akan teknik injeksi, sekarang ada alternatif yang dapat dilakukan yaitu dengan menggunakan teknologi laser yang berfungsi membunuh bakteri penyebab jerawat, mengurangi produksi sebum atau kelenjar minyak, dan mengurangi proses inflamasi jerawat,” ujar dr. Dara kepada Medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(FIR)