Menurut Ashkan Farhadi, MD, seorang gastroenterolog di MemorialCare Orange Coast Medical Center di Fountain Valley, California, stres dan kecemasan merupakan hal yang cukup umum dalam menyebabkan diare.
“Itu semua karena fakta bahwa otak dan usus Anda dalam komunikasi teratur. Ada koneksi kuat antara usus dan otak karena serabut saraf dan jalur yang menghubungkan otak dan usus Anda,” kata Alicia Clark, PsyD, penulis buku Hack Your Anxiety.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Saraf-saraf itu dapat melakukan banyak hal. Seperti membantu mengatur mikrobioma usus Anda kumpulan bakteri, jamur, dan mikroba lain yang membantu mengendalikan pencernaan, dan lain lain. Sehingga menyebabkan masalah seperti diare karena stres, menurut Clark.
"Para ilmuwan percaya bahwa hubungan antara usus dan otak Anda kuat dan bahkan dua arah, yang berarti kesehatan usus yang buruk dapat memengaruhi kecemasan dan suasana hati, dan kecemasan dan suasana hati dapat memengaruhi kesehatan usus," kata Clark.
"Itulah mengapa Anda bisa merasa mual di perut saat Anda kesal atau terserang diare saat Anda stres. Segala macam masalah perut, mulai dari mual, hingga diare dapat sangat dipengaruhi oleh kondisi mental dan emosional Anda,” kata Clark.
“Biasanya, stres dan kecemasan yang hebat yang dapat memicu diare. Berbeda ketika Anda hanya merasa stres karena memiliki tumpukan cucian yang banyak,” kata Tara Menon, MD, ahli gastroenterologi di The Ohio State University Wexner Medical Center.
Ketika stres yang intens melanda, itu dapat memicu respon fight or flight alami pada tubuh Anda, tambah Dr Menon. Menurut Dr Farhadi, hal itu dapat mempercepat motilitas usus Anda (kemampuan untuk menggerakkan kotoran di usus).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(FIR)