Menghisap ibu jari memberikan gaya dorong pada gigi seri rahang atas menjadi miring ke depan dan sebaliknya pada gigi seri bawah. (Foto:Sanford)
Menghisap ibu jari memberikan gaya dorong pada gigi seri rahang atas menjadi miring ke depan dan sebaliknya pada gigi seri bawah. (Foto:Sanford)

Apa Saja Penyebab Gigi Tak Teratur?

Rona kesehatan gigi dan mulut
Sri Yanti Nainggolan • 01 Maret 2017 08:30
medcom.id, Jakarta: Gigi tak teratur atau dikenal dengan maloklusi adalah salah satu masalah kesehatan gigi yang sering dialami, selain karies atau gigi berlubang. Ada berbagai penyebab dari gangguan oral tersebut.
 
Maloklusi adalah penyimpangan pada bagian gigi sehingga menyebabkan gigi tidak teratur dalam lengkung rahang seperti gigi berjejal, protrusi (gigi maju ke depan), malposisi maupun hubungan yang tidak harmonis dengan gigi antagonisnya.
 
Apa Saja Penyebab Gigi Tak Teratur?

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Ada dua penyebab terjadinya maloklusi, yaitu faktor intrinsik dan ekstrinsik. "Faktor intrinsik atau lokal biasanya berasal dari dalam rongga mulut," ujar drg. Imelda Maharani Sp.Ort dalam seminar media Bamed Dental Care Peduli Kesehatan Gigi Anak, Selasa (28/2/2017).
 
Beberapa diantaranya adalah adanya ketidaknormalan dalam bentuk, ukuran, dan jumlah gigi (kurang atau berlebih), frenulum labialis yang tak normal dimana terdapat celah pada otot gigi seri depan, perseistenai gigi atau dimana gigi permanen telah tumbuh namun gigi susu belum tanggal.
 
(Baca juga: Memilih Pasta Gigi Anak)
 
Maloklusi juga bisa terjadi karena adanya gigi yang menempati bagian gusi lain yang kosong karena gigi susu tanggal namun gigi permanen belum tumbuh atau erupsi.
 
Sementara itu, penyebab maloklusi secara ekstrinsik meliputi kebiasaan buruk yang dilakukan saat kecil yaitu sering menghisap ibu jari (thumb sucking), menjulurkan lidah (tongue thrusting), bernapas melalui mulut (mouth breathing), menggigit kuku (nail biting), dan menghisap bibir (lip sucking).
 
Apa Saja Penyebab Gigi Tak Teratur?
 
Menghisap ibu jari memberikan gaya dorong pada gigi seri rahang atas menjadi miring ke depan dan sebaliknya pada gigi seri bawah. Hal tersebut menyebabkan gigi seri memiliki celah. Kebiasaan gigi lainnya, yaitu menjulurkan lidah, juga memberikan dampak yang sama pada gigi depan.
 
Bernapas melalui mulut menyebabkan bentuk wajah agak memanjang karena bagian pernapasan kurang berkembang. Pada bagian dasar hidung, terjadi perubahan pola karena bernapas dilakukan secara horisontal, bukan ke arah bawah. 
 
Hal tersebut dapat menyebabkan masalah lain pada sistem pernapasan, seperti sumbatan jalan napas. Menggigit gigi sendiri dapat memberi dampak buruk pada gigi, yaitu gigi berjejal. 
 

 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(TIN)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif