Menurut Praktisi Mindfulness dan Emotional Healing, Adjie Santosoputro, ada sejumlah tips paling mudah yang bisa diterapkan orang tua. Salah satunya, membimbing dengan tindakan diri sendiri.
"Cara belajar anak itu yang paling sering adalah mencontoh. Sehingga kalau ingin anak-anak hidrasi sehat, dimulai dari diri kita yang sudah dewasa ini," ujar Adjie dalam webinar Hidrasi Sehat dan Mindfulness untuk Kurangi Kecemasan Hadapi Kenormalan Baru, Kamis, 25 Juni 2020.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ia mengatakan bahwa anak-anak cenderung suka meniru orang tuanya. Maka dari itu, sebisa mungkin orang tua tidak perlu terlalu mengubah anak-anaknya, tetapi mulailah dari diri sendiri untuk bisa konsisten melakukan hidrasi sehat.
"Jangan sampai menyuruh anak hidrasi sehat tapi kita tidak. Anak-anak lebih mengikuti apa yang kita lakukan dibandingkan apa yang kita suruh," tuturnya.
Di lain sisi, ketika orang tua maupun anak merasa cemas, kita cenderung ingin meminum minuman yang terasa manis, karena memberikan efek bisa mengurangi kecemasan. Celakanya, kebiasaan itu akan berbahaya di kemudian hari.
"In the long run, akan berbahaya. Jadi lebih baik kita hidrasi sehat dengan minum air mineral. Sesekali minum minuman manis tidak apa-apa. Tapi be mindful, benar-benar sadar batasnya tentang apa yang sehat untuk diri kita dan apa yang tidak sehat," jelasnya.
Terkait pentingnya hidrasi bagi kualitas fokus dan berpikir, Ketua Indonesian Hydration Working Group, Dr. dr. Diana Sunardi, M.Gizi, Sp.GK, menyatakan adanya penelitian tentang hidrasi pada anak. Bahayanya cukup mengkhawatirkan.
"Memang penelitian pada anak-anak menunjukkan bahwa kekurangan cairan atau dehidrasi 1-2 persen sudah mengganggu kecemasan dan kecerdasan anak," ucapnya.
"Kalau kami tanyakan ke sekolah-sekolah, anak yang rewel seperti nakal ke teman-temannya tidak konsentrasi saat menghitung, coba pastikan konsumsi airnya sudah cukup atau tidak," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(YDH)