Vitamin C adalah vitamin esensial, yang berarti kita perlu mengonsumsinya karena tubuh kita tidak dapat membuatnya. (Foto: Pexels.com)
Vitamin C adalah vitamin esensial, yang berarti kita perlu mengonsumsinya karena tubuh kita tidak dapat membuatnya. (Foto: Pexels.com)

Apakah Mengonsumsi Vitamin C Berlebihan Berbahaya?

Rona vitamin c
Raka Lestari • 25 November 2019 12:38
Jakarta: Mengonsumsi vitamin C sangat baik untuk menjaga sistem imunitas tubuh, terutama ketika cuaca sedang tidak menentu. Vitamin C bisa didapatkan dari banyak buah dan sayuran, seperti jeruk, apel, brokoli, dan lain sebagainya. Namun ternyata, mengonsumsi vitamin C sebaiknya tidak berlebihan.
 
"Vitamin C adalah vitamin esensial, yang berarti kita perlu mengonsumsinya dari makanan karena tubuh kita tidak dapat membuatnya," ujar Krista Linares, RDN, seorang ahli gizi terdaftar. “Vitamin C memiliki banyak peran dalam tubuh termasuk fungsi antioksidan, produksi kolagen, dan fungsi kekebalan tubuh.”
 
Tidak seperti vitamin yang larut dalam lemak, yang dapat disimpan dalam tubuh dan menyebabkan efek samping, vitamin C larut dalam air. 

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Inilah sebabnya mengapa dosis vitamin C yang sangat besar dalam sekali minum cenderung tidak menghasilkan manfaat tambahan,” ujar Linares. “Dan karena tidak disimpan dalam tubuh, vitamin C dosis tinggi cenderung tidak beracun.”
 
Apakah Mengonsumsi Vitamin C Berlebihan Berbahaya?
(Vitamin C adalah vitamin esensial, yang berarti kita perlu mengonsumsinya dari makanan karena tubuh kita tidak dapat membuatnya. Foto: Pexels.com)
 
"Anda mungkin mengonsumsi terlalu banyak vitamin C jika Anda mengonsumsi berbagai suplemen yang mengandung vitamin C (juga disebut asam askorbat) dan / atau makanan yang diperkaya vitamin C," tambah Bri Bel, RD, seorang ahli diet terdaftar. Dengan mengonsumsi semuanya, Anda akan merasa sedikit mual. 
 
Caroryl Steber dalam Bustle mengatakan, selain masalah pencernaan, beberapa ahli menemukan adanya hubungan antara vitamin C dan pembentukan batu ginjal.
 
Dalam laman yang sama disebutkan, sebuah studi menemukan bahwa vitamin C dosis tinggi dapat meningkatkan risiko batu ginjal sebanyak dua kali lipat pada pria. Namun studi lain menunjukkan tidak ada hubungan antara vitamin C dan batu ginjal pada wanita.
 
"Kebanyakan batu ginjal terbuat dari kalsium oksalat, dan vitamin C mengandung oksalat sehingga banyak yang menganggap bahwa vitamin C berkontribusi pada batu ginjal,” ujar Dr Kelly Bay, spesialis gizi bersertifikat dan dokter chiropraktik. 
 
Pada umumnya, vitamin C sangat aman. “Kebanyakan orang yang mengonsumsi vitamin C dari sumber makanan seperti buah dan sayuran akan memiliki jumlah vitamin C yang sesuai,” kata Linares. “Sangat jarang seseorang mendapatkan vitamin C berlebih hanya dari makanan saja.”
 


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(TIN)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif