Ahli konservasi gigi dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, Dr. Ratna Meidyawati drg. SpKG(K) menjelaskan, masalah tersebut terjadi akibat kontur mulut yang cenderung menyempit di bagian belakang. Akibatnya, plak yang berada di sekitar gigi sulit dibersihkan.
Untuk mengatasinya, Dr. Ratna menyarankan untuk memilih sikat gigi dengan bentuk kepala yang mengikuti kontur mulut.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Sikat gigi seperti ini bisa membantu menjangkau dan membersihkan gigi bagian belakang dengan lebih sempurna," terangnya dalam edukasi kesehatan gigi yang berlangsung di kawasan Setiabudi, Jakarta Pusat, Selasa (3/3/2015).
Lebih lanjut, lubang gigi juga bisa disebabkan karena adanya pertemuan antara bakteri dan gula. Bakteri yang terdapat pada mulut, akan mengubah gula dari sisa makanan menjadi asam. Asam inilah yang akhirnya membuat lubang kecil pada lapisan email gigi.
Tidak berhenti sampai disitu, lubang kecil pada email akan menjadi tempat sisa makanan. Adanya bakteri di gigi, akan membuat lubang semakin besar hingga mencapai dentin. Bila dibiarkan, lubang akan semakin dalam dan mengenai saraf. Inilah yang menyebabkan sakit pada gigi.
Bagaimana mengatasi gigi berlubang?
Satu-satunya penanganan untuk gigi berlubang adalah dengan menambalnya. Sebelum lubang gigi terjadi, saran Dr. Ratna, sebaiknya jaga kebersihan dan kesehatannya dengan rajin menyikat gigi dengan baik dan benar.
Perhatikan juga pola dan jenis makanan yang dikonsumsi dengan membatasi makanan yang mengandung kadar gula tinggi. Terakhir, jangan lupa lakukan kunjungan berkala ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(AWP)
