"Studi kami menemukan bahwa menjaga keselamatan pekerja lebih dari? sekedar program keselamatan tipikal. Hal ini juga membutuhkan pendekatan terpadu yang menghubungkan kesehatan, kesejahteraan, dan keselamatan," ujar pemimpin studi Dr Natalie Schwatka.
Para peneliti berkolaborasi dengan perusahaan asuransi kompensasi terbesar di Colorado, Pinnacol Assurance, untuk memeriksa data klaim 314 bisnis dari berbagai industri. Hampir 17.000 karyawan mulai dari eksekutif hingga buruh terwakili dalam penelitian ini.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Para peneliti menemukan bahwa pria lebih cenderung mempertahankan cedera terkait pekerjaan namun faktor kesehatan perilaku, seperti tidur dan kegelisahan yang buruk, tidak secara langsung memengaruhi risiko cedera mereka.
Sementara , wanita lebih cenderung mengalami masalah kesehatan mental dan perilaku di mana kondisi tersebut meningkatkan risiko mereka terluka dalam pekerjaan.
Hampir 60 persen wanita dengan cedera kerja mengalami kondisi kesehatan karena masalah perilaku sebelum mereka terluka, dibandingkan dengan 33 persen pria.
Namun, dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk melihat perbedaan risiko cedera karena pekerjaan pada wanita dan pria.
Secara keseluruhan, mereka yang sudah terluka cenderung akan mengalami kecelakaan yang serupa.
"Terdapat beberapa faktor sosial dan budaya yang bisa menjelaskan mengapa wanita memiliki masalah perilaku kesehatan lebih banyak dibandingkan pria. Pria cenderung mengalami masalah kesehatan yang lebih sedikit," tambah Dr Schwatka.
Wanita memiliki tekanan yang berbeda di kantor dan rumah sehingga dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui penyebabnya secara keseluruhan.
Penelitian tersebut dipublikasi dalam Journal of Occupational and Environmental Medicine.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(DEV)