Seperti dilansir dari Health, ada berbagai jenis asma, tepatnya ada delapan yang biasanya terbagi menjadi dua kategori yang menentukan tingkat keparahan penyakit: intermiten dan persisten, menurut Alfin Vicencio, MD, kepala pulmonologi pediatrik di Mount Sinai di New York.
Dr Vicencio menambahkan bahwa seseorang dengan tingkat keparahan asma intermiten biasanya mengalami gejala yang sangat sporadis yang terbagi dalam beberapa periode waktu yang lama. Ia juga menjelaskan bahwa seseorang yang mengalami gejala asma dua kali sebulan kemungkinan memiliki penyakit asma intermiten.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sebaliknya, asma yang persisten menyebabkan gejala terjadi lebih teratur. "Sebagai patokan, jika Anda memiliki gejala secara teratur, dua kali seminggu atau lebih, itu adalah salah satu karakteristik yang menentukan bahwa itu adalah asma persisten,” jelasnya.
Meskipun banyak penderita asma yang sudah familiar dengan gejala atau serangan asma, penting untuk dapat mengidentifikasi serangan asma ketika itu terjadi. Gejala serangan asma yang khas, menurut US National Library of Medicine (USNLM) diantaranya adalah:
Batuk
Mengi (wheezing)
Kesulitan bernapas
Dada yang sesak
Pada umumnya gejala serangan asma bisa dengan mudah dikenali dan banyak orang yang sudah mengetahui gejala serangan asma dan cara mengatasinya. Menurut USNLM, beberapa tanda peringatan yang mungkin jarang diketahui daiantaranya adalah kelelahan, mudah marah, kantung mata yang hitam, dan rasa gugup.
Meskipun demikian, asma merupakan kondisi yang mudah ditangani. Dan dokter biasanya akan memberitahu pasien dalam memberikan perawatan spesifik yang disesuaikan dengan gaya hidup pasien. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), obat asma biasanya terdiri dari obat jangka panjang dan obat darurat yang biasanya dapat dihirup melalui inhaler atau dalam bentuk pil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(YDH)