Kopi dan teh adalah minuma paling populer di Amerika Serikat. Meskipun minuman tersebut mengandung sedikit kalori, kebanyakan orang menambahkan pemanis atau perasa.
Para peneliti menemukan bahwa 68 persen peminum kopi dan 33 persen peminum teh mengonsumsi minuman mereka dengan tambahan yang mengandung kalori.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dibandingkan dengan peminum kopi hitam, peminum kopi yang minum perambah rasa tersebut ketambahan 69 kalori setiap hari. Untuk peminum teh, mereka yang memakai tambahan perasa memiliki asupan 43 kalori lebih banyak dibandingkan mereka tak meminum teh secara polos.
Jumlah ekstra kalori memang terlihat kecil setiap hari, namun bisa bertambah menjadi semakin banyak.
"Penemuan kami mengindikasi bahwa banyak peminum kopi dan teh yang secara rutin menggunakan tambahan berkalori untuk menambah rasa minuman," ujar pemimpin studi Ruopeng An, asisten profesor di departemen kinesiologi dan kesehatan masyarakat di University of Illinois di Urbana-Champaign, dalam sebuah pernyataan.
Studi tersebut melihat data dari sekitar 13 ribu peminum kopi dan lebih dari 6.200 peminum teh yang bergabung dalam National Health and Nutrition Examination Surveys (NHANES) pada 2001 hingga 2012.
Berdasarkan penelitian, peminum kopi senang menambahkan gula, krim, susu rendah lemak, dan pengganti dari ketiga perasa tersebut pada minuman mereka. Sementara, para peminum teh cenderung menambahkan gula, madu, dan susu rendah lemak.
Baik pada peminum kopi maupun teh, kebanyakan kalori berasal dari gula dan minyak. Dari 69 kalori ekstra yang ditambahkan pada peminum kopi, sekitar 42 kalori atau 60 persen berasal dari gula, dan 23 kalori atau 30 persen dari minyak.
Para peneliti mencatat, menambahkan produk susu pada kopi atau teh berkontribusi memberikan tambahan kalsium pada tubuh. Namun, rata-rata kalsium yang ditambahkan sebanya 22 miligram (pada kopi) atau 3 miligram (pada teh) sementara tubuh membutuhkan 1.000 miligram setiap hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(ELG)
