Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), presentase obesitas pada perempuan tahun 2007 menunjukkan angka 15 persen. Jumlah tersebut sama dengan penderita obesitas pada pria. Namun jumlah perempuan yang menderita obesitas tahun ini mencapai 35 persen.
Dikutip Webmd, obesitas memicu faktor risiko serangan jantung fatal, bahkan bagi orang-orang yang tidak memiliki penyakit kardiovaskuler, seperti diabetes dan tekanan darah tinggi.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Memiliki tubuh gemuk, berarti Anda memiliki kesempatan lebih tinggi mengalami serangan jantung. Orang gemuk lebih mungkin memiliki kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan diabetes," ujar peneliti Jennifer Logue dari Universitas Glasgow.
Jennifer menambahkan, dalam penelitiannya, pria penderita obesitas paruh baya memiliki peningkatan risiko 60 persen kematian akibat serangan jantung dibandingkan pria yang tidak obesitas pada usia paruh baya.
Kolestrol tinggi dan tekanan darah merupakan alasan yang membuat orang obesitas memiliki peluang mengalami serangan jantung.
"Obesitas itu sendiri dapat menyebabkan serangan jantung fatal, bukan serangan jantung non fatal," kata Jennifer.
Oleh sebab itu, sudah saatnya untuk memperbaiki pola makan yang benar, dengan mulai mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat dan memperbanyak makanan yang mengandung protein dan serat. Hal ini bisa dimulai dari sarapan yang benar dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung protein.
Sebab pada umumnya, menu sarapan favorit masyarakat Indonesia adalah nasi goreng, mi goreng, nasi uduk, bubur ayam, lontong sayur, bihun goreng, nasi kuning, ayam goreng, lontong isi oncom, dan bermacam gorengan.
"Kalau makan lebih banyak gorengan, yang terjadi ialah sering kali rasa lapar mendera. Akhirnya ngemil atau makan dengan porsi karbohidrat yang sama. Itu yang paling umum dijumpai di Indonesia," papar Ketua Umum Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan Indonesia Hardiansyah dari IPB seperti dilansir Media Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(ROS)
