Dan sama seperti metode pancabutan bulu lainnya, threading alis juga memiliki beberapa konsekuensi yang akan dialami ketika sedang melakukannya. Pertama-tama, pada beberapa orang threading alis bisa cukup menyakitkan atau bahkan mengiritasi kulit.
“Kebanyakan orang menyebut bahwa threading alis memiliki rasa nyeri yang berlangsung lebih lama dibandingkan saat melakukan waxing,” ujar ahli threading alis profesional, Sherrille Riley.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ia juga menambahkan, “Akan tetapi, mengingat hasilnya yang memuaskan, banyak orang yang melupakan rasa sakitnya tersebut.”
Meskipun threading alis bisa dilakukan oleh semua tipe jenis kulit, seseorang yang baru saja melakukan bedah kosmetik sebaiknya tidak melakukannya.
“Kami merekomendasikan untuk melakukan pengecekan fisik terlebih dahulu dengan dokter Anda, lalu bisa kembali tiga sampai empat minggu setelah melakukan bedah kosmetik untuk melakukan threading alis,” saran Shobha Tummala, founder Shobha-hair removal salon.
Selain itu, threading alis juga memiliki beberapa risiko kesehatan. Menurut dokter kulit Amy Derick, benang yang kotor dan kulit yang terluka bisa menjadi tempat berkembang biaknya virus herpes dan infeksi Staphylococcus.
“Anda harus memastikan bahwa benang yang dipakai dalam keadaan bersih, serta orang yang menangani Anda dalam keadaan higienis misalnya sudah mencuci tangan,” ujar Derick.
Berdasarkan studi di Clinical and Experimental Dermatology dan Journal of Cosmetic Dermatology, menunjukkan bahwa ada orang yang mendapatkan kutil setelah mereka melakukan threading alis.
Untuk itu, Anda perlu memastikan apakah risiko dalam melakukan threading alis merupakan risiko yang bisa Anda terima. Selain itu juga selalu melakukan riset dan jangan takut untuk memilih salon terpercaya. Dan jika Anda memiliki pertanyaan mengenai praktik kebersihan mereka, jangan ragu untuk bertanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)
