Dokter spesialis telinga hidung dan tenggorokan (THT) Fauziah Fardizza mengatakan saat musim hujan intensitas matahari di siang hari lebih sedikit. Padahal matahari mampu menonaktifkan virus-virus yang muncul pada musim hujan.
"Yang paling sering memang influenza dan pilek. Ini sama-sama disebabkan virus tapi (jenisnya) berbeda. Gejala paling umum hidung tersumbat, meler, tenggorokan batuk dan berlendir, bahkan yang fatal bisa menyebabkan kematian terutama pada orang tua," ujarnya dalam Metro I-Care Metro TV, Minggu, 2 Desember 2018.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Fauziah mengatakan pada dasarnya tubuh manusia dibekali mekanisme pertahanan terhadap ancaman virus dan bakteri. Di hidung misalnya, terdapat bulu-bulu halus yang tidak tampak namun memiliki antibodi yang mampu menangkal virus.
Salah satu mekanisme sederhana dari kerja bulu-bulu tersebut adalah dengan bersin saat mendeteksi adanya virus yang hendak masuk ke dalam tubuh. Mekanisme seperti ini menunjukkan sistem proteksi dalam tubuh bekerja.
"Tapi memang ada orang-orang yang memiliki faktor risiko terhadap virus ini yaitu mereka dengan rinitis alergi atau alergi hidung. Pasien dengan kondisi seperti ini lebih rentan terkena virus influenza," ungkapnya.
Fauziah menambahkan salah satu cara untuk menjaga sistem pertahanan tubuh terhadap virus dan bakteri adalah dengan rajin mencuci tangan termasuk mengonsumsi vitamin C dan istirahat cukup.
"Kalau masih ada sinar matahari lebih baik di situ walaupun sedikit atau bagi mereka yang sensitif mencuci hidung bisa menjadi opsi pencegahan penularan virus," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(MEL)