"Saat berpuasa, dimana kita tidak makan atau minum cukup lama, maka asupan cairan dalam tubuh akan berkurang termasuk stimulus pada air liur atau saliva," tukas drg. Felicia Melati, SpKGA dari Bamed Dental Care dalam temu media, Rabu 17 Mei 2017.
Padahal, produksi saliva yang berkurang akan memengaruhi laku saliva sehingga menjadi ikut turun. Hal tersebut akan berdampak pada fungsi saliva sebagai agen pembersih alami yang juga memiliki kandungan anti-bakteri dan menjaga keseimbangan bakteri dalam mulut.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ketidakseimbangan bakteri dalam mulut tersebut memicu munculnya halitosis atau biasa dikenal dengan bau mulut.
Terdapat beberapa cara untuk menghindari halitosis, seperti membersihkan karang gigi (scalling), membersihkan tambal gigi (jika ada), dan merawat bagian saraf gigi untuk kasus tertentu.
Salah satu solusi cepat dari halitosis adalah menggunakan obat kumur, tak sedikit orang yang memilih jalan pintas yang cepat dan ringkas tersebut. Namun, sayangnya ini bukanlah solusi jangka panjang.
"Penggunaan obat kumur hanya bersifat menutupi dan sementara saja, bukan menyelesaikan masalah. Solusi paling tepat adalah dengan memerhatikan kebersihan gigi dan mulut," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(DEV)