Greenpeace Indonesia Gandeng NU Kurangi Penggunaan Plastik
Greenpeace Indonesia Gandeng NU Kurangi Penggunaan Plastik

Greenpeace Indonesia Gandeng NU Kurangi Penggunaan Plastik

Rona Larangan Sampah Plastik
Dhaifurrakhman Abas • 30 Mei 2019 06:49
Greenpeace Indonesia menggaet NU dalam mengurangi sampah plastik, agar masyarakat lebih memahami bahwa bukan hukum positif saja, namun anjuran agama juga sebetulnya sudah mengeluarkan perintah untuk menjaga alam.
 
Jakarta: Greenpeace Indonesia kembali menyosialisasikan pentingnya mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Sosialisasi kampanye #PantangPlastik kali ini dilakukan dengan memanfaatkan momen Ramadan.
 
“Karena di bulan puasa ini, semangatnya terasa. Setiap orang akan berupaya menjadi lebih baik, melakukan lebih banyak amal baik,” kata UPP Campaigner Greenpeace Indonesia, Muharram Atha Rasyadi.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Menurut Atha, sosialisasi ini juga dilakukan dalam upaya meningkatkan amal baik masyarakat melalui kesadaran merawat dan menjaga lingkungan. Sebabnya, banyak masyarakat di Indonesia abai melakukan hal tersebut.
 
“Padahal juga kita semua tahu bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman,” lanjutnya.
 
Contohnya saja dalam penggunaan plastik sekali pakai yang pada bulan Ramadan justru cenderung kian meningkat. Penggunaan plastik sekali pakai di bulan ramadan meroket sehubungan dengan meningkatnya konsumsi dan ekspansi produksi pribadi maupun pabrikan.
 
“Sering kita gunakan plastik sekali pakai untuk mengemas santapan sahur dan berbuka, yang membuat penggunaanya meningkat di bulan Ramadan,” ujar Atha.
 
Buktinya, pada bulan Ramadan tahun lalu, sampah plastik di Jakarta saja meningkat hingga 289 ton per harinya. Sehingga sosialisasi di bulan Ramadan ini dianggap perlu.
 
“Kita semua tahu bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman. Namun di sisi lain tidak diimbangi perubahan perilaku yang pro lingkungan. Plastik tetap dipakai," ungkapnya.
 
Greenpeace Indonesia Gandeng NU Kurangi Penggunaan Plastik
UPP Campaigner Greenpeace Indonesia, Muharram Atha Rasyadi. (Foto: Abas/Medcom.id)
 
Greenpeace Indonesia turut menggaet Nahdlatul Ulama (NU) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam mengampanyekan pengurangan penggunaan plastik kepada masyarakat. Hal ini agar masyarakat lebih memahami bahwa bukan hukum positif saja, namun anjuran agama juga sebetulnya sudah mengeluarkan perintah untuk menjaga alam.  
 
“Agama sebenarnya mengajarkan untuk menjaga lingkungan. Tapi isu ini tidak populer. Nah kami butuh NU, MUI untuk menyampaikan pesan kampanye ini," kata Atha.
 
Sementara Direktur Bank Sampah Nusantara LPBI Nahdlatul Ulama, Fitria Ariyani, sangat mendukung kampanye #PantangPlastik ini. Dia menyebut lingkungan NU sudah mulai melakukan gerakan serupa. Saling menyadarkan masyarakat untuk menjaga alam dengan gerakan ngaji plastik.
 
“Di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU) kami sudah mulai mengadakan Ngaji Plastik, agar masyarakat teredukasi untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai," ujar Fitria.
 
Dia juga mengatakan, bahwa NU telah berupaya mendorong pemerintah untuk menindak perusahaan-perusahaan untuk bertanggung jawab terhadap sampah yang dihasilkan dari produk-produk industri sesuai UU Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah. Hal ini dilakukan melalui Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar NU 2019, di Banjar.
 
"Inilah yang seharusnya jadi fokus pemerintah untuk menekan perusahaan mengaplikasikan prinsip penggunaan kembali, bukan justru berkutat pada peningkatan kapasitas daur ulang," tandasnya.
 
Ancaman Sampah Plastik di Indonesia

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(FIR)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif