Ilustrasi-Pixabay
Ilustrasi-Pixabay

Bukti Perempuan Indonesia Menempati Warga Kelas Kedua

Rona hari perempuan internasional
Kumara Anggita • 16 Desember 2019 12:34
Jakarta: Partisipasi perempuan dapat meningkatkan kualitas negara. Kendati demikian, pada prosesnya perempuan mendapat banyak hambatan dalam berkembang.
 
Menurut data dari Plan International, peningkatan angka partisipasi anak perempuan di sekolah juga dapat mendukung Gross Domestik Bruto (GDP) suatu negara. Sementara, kegagalan memfasilitasi partisipasi perempuan dalam pembangunan bisa berakibat hilangnya potensi Produk Domestik Bruto (PDB) tahunan sebesar kurang lebih $4.5 triliun per 2025.
 
Ironisnya, walaupun 51 persen penduduk Indonesia adalah perempuan, konstruksi sosial telah menempatkan mereka sebagai warga kelas dua. Bukti perempuan Indonesia menempati warga kelas kedua menurut data dari Plan International antara lain:
-Indonesia berada di peringkat 116 dari 189 dalam Indeks Ketimpangan Gender. Peringkat ini lebih rendah dibanding negara tetangga seperti Singapura dan Thailand.
-Satu dari empat anak perempuan Indonesia menikah sebelum berusia 18 tahun.
-Satu dari 11 anak perempuan pernah mengalami kekerasan seksual.
-Sebanyak 47,4 persen dari 1.000 anak perempuan berusia 15-19 tahun mengalami kehamilan yang tidak diinginkan.
-Sebanyak 17,8 persen kaum muda berusia 15-24 tahun adalah pengangguran, mayoritas adalah perempuan.
-Anak atau remaja perempuan yang hamil di luar nikah tidak didukung untuk melanjutkan pendidikan.
-Adanya persepsi bahwa anak perempuan tidak perlu bersekolah tinggi.
-Rendahnya representasi perempuan di bidang politik (hanya 118 dari 575 anggota DPR adalah perempuan dan hanya 6 persen kepada daerah merupakan perempuan.
-Sekitar 25 persen anak perempuan menikah dini sebelum usia 18 tahun.
-Rendahnya tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan (50.7 persen) dibandingkan laki-laki (84 persen).
-Hanya 30 peresen perempuan yang bekerja di Sains, Teknologi, Teknik, Matematika/ STEM. Mendorong perempuan untuk mengejar karir di STEM secara luas dianggap penting bgi perekonomian nasional.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Masalah-masalah ini bisa diatasi dengan melakukan kerjasama dari berbagai pihak.
Anda bisa ikut memulainya dengan berinvestasi kepada anak perempuan dari sekarang. Investasi perempuan mampu memperluas akses perempuan pada pendidikan dan berbagai lapangan pekerjaan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(FIR)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif