Ilustrasi--(Foto: Vera Arsic/Pexels)
Ilustrasi--(Foto: Vera Arsic/Pexels)

7 Pertengkaran Penyebab Hubungan Berakhir

Rona hubungan pasangan
Anda Nurlaila • 08 Oktober 2019 08:55
Jakarta: Pertengkaran dan perbedaan di antara pasangan merupakan sesuatu yang umum terjadi dalam hubungan. Namun jika konflik mulai berbelok ke arah berbahaya, dapat memengaruhi kelangsungan hubungan. 
 
Menurut The Healthy, ada beberapa tanda-tanda peringatan yang mengancam hubungan. Bila tidak dapat diatasi, dapat membuat hubungan berakhir. 
 
Anda dan pasangan tidak saling menghormati 

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Keluhan ringan seperti pasangan tidak membantu tugas rumah tangga seiring waktu dapat meningkat menyerang kepribadiannya. Seperti menuduh pasangan egois atau pemalas. Konsultan pernikahan Lesli MW Doares mengatakan hal ini tidak terjadi dalam waktu singkat, yang perlahan dapat merusak pernikahan. 
 
Di awali keluhan kecil, akan mengurangi rasa hormat terhadap pasangan. Dia menyarankan saat berargumen dengan pasangan agar tidak memulainya dengan menuduh. Sebagai balasannya, pasangan akan balik menyerang Anda. 
 
Saat bertengkar, Anda merasa selalu benar 
 
Sulit mengatakan maaf pada pasangan namun hal ini penting dalam mempertahankan hubungan. Pakar hubungan Bonnie Winston mengatakan, alih-alih mencari tahu siapa yang benar, carilah solusi masalah Anda dan pasangan. "Ketika bertengkar tentang hal-hal kecil dengan pasangan Anda, cobalah untuk membiarkannya," kata Winston. 
 
Saat berdebat mengenai hal-hal penting, lakukan dengan cara yang matang. Luangkan waktu berdua untuk saling mengungkapkan apa yang ingin Anda katakan. "Saat bertengkar, bicaralah dengan tenang dan jangan keluarkan kata kasar," kata Winston. "Merasa paling benar dalam berdebat dapat memecah hubungan dan membuat pasangan saling membenci seiring waktu. Bicarakan mencari solusi terbaik menyelesaikan masalah," kata Psikolog Antonia Hall.
 
Bertengkar tentang masalah yang sama 
 
Anda dan pasangan selalu bertengkar pada hal-hal yang sama. Tidak merapikan kertas toilet, lupa menjemur handuk atau cara membesarkan anak-anak. Menurut The Gottman Institute, mengulangi konflik dalam hubungan Anda dapat mewakili perbedaan gaya hidup dan kepribadian Anda. 
 
Perdebatan berulang pasangan kenyataannya adalah melepaskan ketegangan yang berasal dari konflik mendasar yang lebih besar. "Ini dapat mengarah pada perceraian jika saling melontar kata kasar, mencaci atau menolak berbicara dengan pasangan atau menyalahkan secara berlebihan,” kata psikoterapis berlisensi  Marni Feuerman. Berkompromi untuk mengakhiri perbedaan adalah cara memastikan hubungan tetap sehat.  
 
Berdebat tentang seks
 
Jika salah satu dari Anda menginginkan seks dan yang lainnya menolak, kurangnya keintiman dapat mengubah hubungan menjadi platonis. Namun hal itu juga bisa hasil dari kecemasan, depresi, atau kondisi medis fisik. Terapis hubungan Laurel House mengatakan tanpa sentuhan fisik, dapat menciptakan penolakan dan menyebabkan rasa tidak aman, kebencian, kemarahan, dan pertengkaran. "Keintiman adalah bagian penting dari hubungan. Saling terbuka mengenai alasan penurunan dalam hubungan seks dapat menguatkan hubungan."
 
Anda bertengkar tentang pilihan gaya hidup
 
Satu pasangan senang bersosialisasi dengan dengan teman sementara yang lain orang rumahan yang introvert. Pasangan yang senang di rumah akan merasa mereka tidak cukup memenuhi keinginan pasangan, dan sebaliknya  membuat pasangan lainnya merasa bersalah. " Perbedaan gaya hidup berarti Anda harus menemukan cara berkompromi. Jika tidak dapat selaras, akan memengaruhi hubungan," kata Winston. 
 
Bertengkar soal ekonomi dan keuangan 
 
Semua pasangan akan bertengkar tentang keuangan pada beberapa titik dan ini merupakan masalah dalam hubungan. Perbedaan dalam menyetujui, menghasilkan, menyimpan, dan membelanjakan uang akan membahayakan. "Penghasil utama tidak harus mengambil kendali penuh dalam pengeluaran," kata Winston. "Sangat penting bahwa keputusan dibuat bersama, apakah itu tempat untuk berlibur, atau apa dan berapa banyak yang dihabiskan untuk hadiah liburan." Pasangan perlu menetapkan tujuan keuangan untuk kehidupan yang lebih bahagia dan sehat bersama. 
 
Pertengkaran akibat hilangnya cinta 
 
Jika salah satu dari Anda tidak merasakan koneksi yang sama seperti sebelumnya, hubungan Anda mungkin akan gagal. Jika lebih memercayai orang lain daripada pasangan, Anda mengundang pihak ketiga dalam hubungan. Feuerman menyarankan pasangan harus berbicara jika merasa saling terputus. “Koneksi emosional adalah detak jantung suatu hubungan dan jika berlangsung terus menerus akan berakibat pada berakhirnya ikatan," kata Carle.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(YDH)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif