4 Penyebab Gagal Memberikan ASI

Dr. Wiyarni Pambudi, Sp.A, IBCLC, selaku Satuan Tugas ASI IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) mengatakan bahwa dukungan yang kurang dari orang terdekat di sekitarnya bisa jadi salah satu faktor ibu gagal memberikan ASI. Ia memberikan saran bahwa dukungan paling dominan ialah dukungan dari sang ayah serta keluarga.
 

 
Jakarta: Ibu menyusui mengalami beragam hambatan, salah satunya ketika ASI-nya hanya keluar sedikit bahkan tidak keluar atau disebut ASI gagal. Untuk mengatasinya, ketahuilah penyebabnya terlebih dahulu.
Setidaknya, ada empat hal yang menyebabkan ASI gagal. Hal tersebut dipaparkan oleh Satuan Tugas ASI IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) dr. Wiyarni Pambudi, Sp.A, IBCLC. "Setidaknya, ada empat hal yang menyebabkan ASI gagal," tukas dr. Wiyarni.
 
Dokter yang ramah ini memaparkan empat alasan utama kegagalan menyusui.

1. Dukungan yang kurang

"Ibu menyusui butuh dukungan dari orang terdekat di sekitarnya," ujar dr. Wiyarni di Kantor Kemenkes, Jakarta. Dukungan paling dominan ialah dukungan dari sang ayah yang datang dari telinga. Ayah yang mau mendengarkan keluh kesah istri saat mengalami masalah persalinan dan menyusui.
 
"Kemudian, sabar dan memberikan ilmu. Cari ilmu menyusui. Mungkin ibunya enggak sempat membaca artikel, sehingga ayah bisa menemukannya dan memberitahu ibu," tuturnya.
 
Dukungan dari mertua juga diperlukan ibu menyusui. Ini lebih erat pengaruhnya dibandingkan dukungan dari ibu kandung dari si ibu menyusui.
 
"Karena kalau sama ibu kandung masih bisa dinegosiasi. Tapi kalau ditegur sama mertua, istri bisa cepat panik dan merasa tertekan," paparnya.
 
Selain itu, dukungan dari sesama ibu menyusui juga berpengaruh. Pada lingkaran kelompok antar ibu menyusui, akan ada tips menyusui dan informasi lainnya yang bosa membantu.
 
"Tapi ada juga yang bablas karena terlalu mengikuti informasi dalam kelompok itu tanpa menyesuaikan dengan kondisi kehamilan atau bayi masing-masing," imbuh dia.
 

("Menyusui perlu persiapan. Untuk bayi, menyusui itu insting. Tapi untuk ibu, menyusui itu skill, jadi membutuhkan ilmu," ujar Satuan Tugas ASI IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) dr. Wiyarni Pambudi, Sp.A, IBCLC. Foto: Ilustrasi. Dok. Pexels.com)

2. Fisik dan emosi ibu

Penyebab ASI gagal yang kedua ialah fisik dan emosi ibu. Sebab, ibu menyusui meengeluarkan banyak energi dan terasa kelelahan. Ibu menyusui juga mudah stres dan bosan, maka emosinya pun rentan tak terkendalikan.

3. Pilihan ibu

Penyebab lainnya, karena pilihan ibu. Bisa saja ibu menyusui sedang sibuk kerja dan tidak bisa memberikan ASI eksklusif. Penyebab terakhir, karena adanya kekhawatiran mengenai ASI kurang.

4. Persiapan ibu

"Menyusui perlu persiapan. Untuk bayi, menyusui itu insting. Tapi untuk ibu, menyusui itu skill, jadi membutuhkan ilmu. Ketika ibunya cukup, maka tidak ada kekhawatiran ketika memberikan ASI," tandasnya.
 
Sementara itu, ketika ada bencana, kata dr. Wiyarni, para pemberi bantuan sebaiknya memerhatikan para ibu menyusui. Usahakan agar ibu menyusui tetap bisa memberikan ASI kepada buah hatinya.
 
"Sebaiknya jangan memberikan susu formula tapi berikan tenda menyusui. Jangan sampai ada yang menyusui di tenda pengungsian yang sama dengan para pria atau ayah lain," pungkasnya.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(TIN)