Pada usia tersebut anak biasanya suka buat ulah. Mereka pegang barang-barang, menghancurkannya, mencoba apa pun yang di depannya dan masih banyak lagi. Saat ini terjadi jangan hentikan dan jangan ambil alih.
Menurut dr. Pinansia Finska Poetri, itu adalah tanda bahwa mereka sedang mengekspolrasi. Di waktu itu, anak sesungguhnya sedang belajar dan mengajari dirinya sendiri. Orang tua harus percaya bahwa di balik kekacauan yang ditimbulkan, anak sedang belajar, anak sedang terstimulasi, dan otaknya sedang berkembang.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Agar lebih terarah, dr. Pinansia membagikan beberapa ide Exercise Practical Life (EPL) atau keterampilan hidup. “Ini merupakan area yang gampang diadaptasi di rumah. Ini bisa membentuk anak yang mandiri,” ungkapnya dalam Aplikasi Orami dengan tema Practical life : Bagaimana Memfasilitasi Toddle agar Mandiri.
Kegiatan Variasi EPL yang bisa dilakukan di rumah antara lain:
- Memeras spons
- Memeras kelapa parut
- Memeras buah jeruk
- Mengupas telur rebus
- Mencuci mainan
- Menumbuk atau mengulek (bisa menumbuk kulit telur yang sudah dikupas).
- Berjalan di atas di lantai yang sudah digambar pola garis
- Menyiram tanaman
- Mencuci baju boneka
EPL ini bisa mulai Anda ajarkan sedikit demi sedikit mulai usia satu tahun. Pembelajaran ini akan semakin berpengaruh saat dia bertambah dewasa.
“Jadi kegiatan yang kita berikan atau yang dia eksplorasi ketika fase 0-3 tahun adalah untuk mempersiapkan dan mempermudah dia belajar saat memasuki usia 3 tahun ke atas,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(YDH)