Menurut dara dari We are Social in 2019, Indonesia mengalami peningkatan 13 persen dalam hal jumlah pengguna internet dari tahun ke tahun. Perempuan menempati 48.57 persen dari pengguna internet tersebut, berdasarkan data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII).
Ironisnya, survei yang dilakukan Google memperlihatkan bahwa 53 persen perempuan tidak menerima informasi yang benar-benar mereka butuhkan di Internet.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Di tengah banyaknya informasi di internet saat ini, kita perlu lebih hati-hati dalam memilih apa yang perlu dibaca dan apa yang bisa dipercaya. Tips paling mendasar adalah mencari informasi tersebut, dan pastikan bahwa sumber tersebut kredibel serta terpercaya. Kita juga perlu lebih bijak dalam menggunakan sosial media,” ujar Penggiat Sosial untuk Pemberdayaan Perempuan, Happy Djarot Saiful Hidayat, di Jakarta, Rabu, 18 Desember 2019.
Sementara menurut Asdep Perlindungan Hak Perempuan Dalam Situasi Darurat dan Kondisi Khusus, Kemenentrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Nyimas Aliah, teknologi seharusnya dijadikan alat untuk memberdayakan perempuan. Kaum hawa dapat ambil bagian dalam sektor ekonomi dengan lebih mudah karena adanya teknologi.
Hal tersebut serupa dengan riset The McKinsey Global Institute (MGI) yang memperkirakan peningkatan kesetaraan gender dapat menambah nilai 12 triliun dolar AS per tahun ke perekonomian dunia pada 2025 nanti.
“Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, perempuan akan mampu meningkatkan kapasitas mereka dan berpartisipasi dalam banyak sektor, termasuk ekonomi dan pembangunan,” terang Nyimas.
Hal yang senada juga diungkapkan oleh Psikolog dari Yayasan Praktik Psikologi Indonesia yaitu Dessy Ilsanty. Menurutnya, berbagai informasi dan pengetahuan dapat dengan mudah didapatkan para perempuan.
"Berbagai informasi dan pengetahuan yang dapat diakses dengan kemajuan teknologi ini, dapat digunakan untuk memberdayakan mereka dengan kemampuan dan pengetahuan baru yang dapat menjadi pilihan karir yang baru atau sumber pendapatan,” jelas Dessy.
Untuk memberikan akses ke lebih banyak informasi dan kesempatan yang dapat memberdayakan perempuan, BaBe, aplikasi agregator berita terdepan, mempersembahkan kanal ‘Wanita’. Kanal ini menyediakan beragam konten dari banyak publisher.
Selain itu kanal khusus untuk topik perempuan, BaBe juga membentuk komunitas perempuan bernama Ikatan Bunda Babe (iBuBa), di mana para perempuan dapat bergabung ke komunitas tersebut dan membagi tips serta trik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(FIR)