Pacaran terlalu singkat juga menentukan usia pernikahan di masa depan. (Foto Ilustrasi: Pixabay)
Pacaran terlalu singkat juga menentukan usia pernikahan di masa depan. (Foto Ilustrasi: Pixabay)

Studi: Masa Pacaran Tentukan Usia Pernikahan

Rona studi
Dhaifurrakhman Abas • 17 Juni 2019 15:37
Sebuah penilitian yang dilakukan di Penn State University memiliki beberapa temuan menarik. Penelitian menyimpulkan bahwa pasangan yang berpacaran rata-rata 25 bulan sebelum menikah adalah yang paling bahagia ketika menikah. Sebaliknya, pasangan yang mengambil keputusan untuk menikah dengan tergesa-gesa, hanya mampu mempertahankan rumah tangga paling lama tujuh tahun.
 
 
Jakarta: Pernikahan merupakan momen sakral bagi setiap manusia. Bukan sekadar menyatukan dua hati yang berkomitmen, namun juga bagaimana menjaganya hingga maut menjemput.
 
Tak pelak, banyak yang memilih untuk berpacaran sebelum yakin untuk melanjutkan hubungan ke jenjang pernikahan. Pasalnya, pacaran dianggap menjadi salah satu cara untuk saling mengenal dan yakin satu sama lain.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Namun begitu, menurut beberapa penelitian, pacaran juga harus ada aturannya. Tidak boleh terlalu singkat ataupun terlampau lama.
 
Misalnya saja menurut Psikoterapis klinis, Leslie Beth Wish, yang berpendapat masa pacaran yang terlalu lama merupakan tanda ketidakpastian untuk saling berkomitmen. Bahkan ada indikasi hubungan seperti itu tak berjalan maju.
 
Sementara menurut penelitian dari Universitas Emory, pacaran terlalu singkat juga menentukan usia pernikahan di masa depan. Hal ini diungkap setelah para peneliti dari Universitas Emory, menganalisis hubungan pacaran dari 3.000 pasangan yang masih menjalani pernikahan maupun yang sudah bercerai.
 
Para peneliti kemudian menyimpulkan bahwa pasangan yang berpacaran selama satu hingga dua tahun memiliki peluang sekitar 20 persen lebih kecil untuk bercerai, ketimbang yang berpacaran kurang dari setahun. Sementara pasangan yang berpacaran selama tiga tahun atau lebih 50 persen lebih kecil kemungkinannya untuk bercerai.
 
Menurut para peneliti, lamanya waktu pacaran membuat pasangan saling mengenal dengan baik. Pasangan yang mengaku saling kenal sebelum menikah juga memiliki potensi 50 persen lebih kecil untuk bercerai, meski menjalani pacaran singkat.
 
Studi lain yang dilakukan di Penn State University juga memiliki beberapa temuan menarik. Para peneliti menganalisis hubungan 168 pasangan pengantin baru dalam jangka waktu 14 tahun ke depan.
 
Penelitian menyimpulkan bahwa pasangan yang berpacaran rata-rata 25 bulan sebelum menikah adalah yang paling bahagia ketika menikah. Sementara pasangan yang mengambil keputusan untuk menikah dengan tergesa-gesa, hanya mampu mempertahankan rumah tangga paling lama tujuh tahun.
 
Kedua studi mungkin menunjukkan bahwa pasangan yang memutuskan untuk berpacaran bertahun-tahun cenderung memiliki pernikahan yang sehat dan bahagia. Namun tetap saja, penelitian tersebut belum menjamin semua orang untuk tidak bercerai. Ya tentu saja, mempertahankan pernikahan ada pada komitmen Anda dan pasangan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(FIR)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif