Anak-anak bisa mengikuti pelajaran di sekolah maupun di rumah dengan percaya diri apabila dapat menyelesaikan tugas dengan mudah tanpa hambatan. (Ilustrasi/Pexels)
Anak-anak bisa mengikuti pelajaran di sekolah maupun di rumah dengan percaya diri apabila dapat menyelesaikan tugas dengan mudah tanpa hambatan. (Ilustrasi/Pexels)

Tips Tangani Anak dengan Disleksia ketika Belajar di Rumah

Rona anak-anak belajar di rumah
Sunnaholomi Halakrispen • 05 Mei 2020 12:40
Jakarta: Anak-anak bisa mengikuti pelajaran di sekolah maupun di rumah dengan percaya diri apabila dapat menyelesaikan tugas dengan mudah tanpa hambatan. Di sisi lain, anak-anak dengan disleksia mengalami masalah, bahkan seringkali frustrasi dan tidak dapat mengikuti proses belajar dengan tepat.
 
Berdasarkan data Dyslexia Association of Singapore (DAS), ada sekitar 10 persen dari total populasi dunia menderita disleksia. Sehingga, tidak jarang ada anak-anak yang mengalami kesulitan belajar akibat disleksia di sekitar Anda.
 
Disleksia sendiri merupakan kesulitan dalam membaca, menulis, dan atau mengeja. Anak-anak dengan disleksia mungkin lemah dalam proses mempelajari tata bahasa, memori, dan mengurutkan suatu rangkaian. Termasuk, ketika anak kesulitan membedakan huruf yang mirip.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Meski demikian, menurut DAS, disleksia tidak memengaruhi tingkat kecerdasan seseorang. Sebab, anak-anak dengan disleksia memiliki kekuatan dan kelemahan yang unik, begitu juga adanya bakat di bidang lainnya.
 
Contohnya, seorang anak dengan disleksia dapat memiliki kesulitan untuk menulis dan membaca kata-kata sederhana. Akan tetapi, ia bisa sangat pandai dalam musik, olahraga, atau seni. Agar anak dengan disleksia dapat ditangani ketika belajar di rumah, lakukanlah sejumlah tips berikut.

1. Mengajar dengan kreatif

Saat berinteraksi dengan anak, gunakan bahasa yang jelas dan sederhana dan hindari penggunaan kata-kata yang sulit. Lakukan kegiatan yang melibatkan berbagai panca indera seperti indera penglihatan, pendengaran, kinestetik, sentuhan, guna membantu perkembangan anak.

2. Membaca buku

Aktivitas menyenangkan yang dapat dilakukan bersama anak-anak adalah membaca buku. Sebab, selain meningkatkan kosakata anak, kegiatan ini dapat membantu mereka membuat model kalimat, bentuk kalimat, dan fonetik.

3. Membantu anak untuk fokus

Beberapa anak bisa saja menghadapi kesulitan dalam menghafal, berpikir adaptif, dan mengendalikan diri. Maka dari itu, dukunglah proses belajar mereka dengan memberikan alat bantu visual. Anda bisa menyalakan musik yang tenang dan disukai anak Anda. Cara ini untuk mengurangi gangguan dan melatih fokus mereka dengan meditasi.

4. Selalu libatkan mereka

Berilah kesempatan bagi mereka untuk bertanggung jawab atas proses belajarnya. Ini dapat dilakukan dengan melibatkan mereka dan menjadikannya peserta aktif. Selain itu, tantang mereka di bidang-bidang dimana mereka memiliki potensi agar kita dapat menemukan dan mengembangkan talentanya. 

5. Jadilah teman yang baik

Mulailah percakapan yang bermakna dengan mereka. Tidak ada cara yang lebih baik dalam membantu proses belajar anak, selain dengan menjadi anggota keluarga, guru, dan teman yang selalu siap mendukung mereka.
 
Anda juga dapat memotivasi mereka dengan menetapkan tujuan yang realistis dalam mengembangkan minatnya. Tawarkan bantuan kepada anak sambil mengajarkan tanggung jawab secara bertahap, agar mereka dapat memperoleh pembelajaran dan pengembangan yang lebih besar.
 
Selain berbagai metode di atas, ingatlah bahwa setiap anak berbeda. Untuk itu, penting bagi kita untuk menyadari tantangan setiap anak, meluangkan waktu, dan berupaya dalam menemukan talenta mereka.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(YDH)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif