Program hamil bisa dilakukan, meskipun kondisi lingkungan telah berbeda dari tahun lalu, yakni adanya penyebaran virus SARS-CoV-2. Namun, Anda wajib menerapkan aturan pemerintah soal pedoman kesehatan terkait covid-19.
Selain itu, mengonsumsi makanan yang memiliki gizi seimbang bagi tubuh si ibu dan perkembangan janin. Makanan yang perlu dihindari ialah lemak jenuh, lemak trans, karbohidrat simple, kafein yang terlalu banyak, dan hindari juga mengonsumsi alkohol.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Tingkatkan gizi seimbang. Mengonsumsi makanan yang mengandung protein tinggi dan lemak tidak jenuh, harus terpenuhi," ujar dr. Marya Haryono, SpGK dalam webinar Promildirumahaja Morula IVF Jakarta.
Selain itu juga mengonsumsi makanan yang memiliki antioksidan yang tinggi. Kemudian, makanan yang mengandung asam folat, zinc, vitamin B, selenium, dan kandungan lainnya yang baik untuk kesehatan ibu dan perkembangan si calon buah hati.
Rencana kehamilan dengan program bayi tabung pun bisa diterapkan ketika sedang di rumah saja. Salah satunya di Morula IvF Jakarta, bisa dilakukan baik untuk pasangan yang baru menikah maupun pasangan yang sudah lama menantikan keturunan namun memiliki masalah kesuburan.
"Program IVF di rumah aja ini kita formulasikan dengan menjaga progress perkembangan dari stimulasi telur dengan berbagai cara," tutur dr. Ivan Sini, SpOG.
Kontrol kehamilan pun tidak dilakukan secara bertemu langsung, melainkan secara online dengan dokter-dokter obgyn. Terdapat konseling kesuburan, konseling gizi, konseling psikologi, BFS (basic fertility screening), rapid test covid-19, online cooking class, fertility yoga and metidation, serta IVF and fertility meals selama 14 hari untuk suami dan istri.
"Jadi dokter yang bertanggung jawab, akan memonitor terus pasiennya. Stimulasinya bagaimana, akan dijelaskan. Ada telekomunikasi, menjaga agar pasien terus terpantau," jelasnya.
Sementara itu, ada sejumlah proses yang tidak bisa dilakukan secara online. Imbauannya, tidak langsung menanamkan embrio untuk saat ini. Dokter. Ivan menjelaskan bahwa jika memang embrionya sudah disimpan, berarti kualitasnya sama.
"Minimal kita bisa store kita punya embrionya. Kalau ada perempuan yang belum siap umurnya buat punya anak, itu bisa disimpan embrionya. Konsultasi dengan dokter untuk memastikan bahwa instruksi yang diberikan tepat dan ada komunikasi," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(FIR)