Zico Albaiquni turut meramaikan acara Art Jakarta 2019 di JCC Senayan. Ia bercerita tentang lukisan berjudul Perusing the Perversion. (Foto: Dok. Medcom.id/Kumara Anggita)
Zico Albaiquni turut meramaikan acara Art Jakarta 2019 di JCC Senayan. Ia bercerita tentang lukisan berjudul Perusing the Perversion. (Foto: Dok. Medcom.id/Kumara Anggita)

Komentar Sosial oleh Zico Albaiquni Lewat Lukisan Berwarna 'Sunda'

Rona seni kreativitas Art Jakarta 2019
Kumara Anggita • 01 September 2019 11:41
Zico Albaiquni membuat lukisan berjudul Perusing the Perversion. Ia turut meramaikan acara Art Jakarta 2019 di JCC Senayan. Zico ingin menyampaikan bahwa kita tidak bisa memutus masa lalu dan masa sekarang. Proses pembuatan lukisan tersebut juga ternyata bukan sekali jadi. Terdapat proses yang panjang dan ada banyak pesan yang ingin disampaikan.
 

Jakarta: Sebuah lukisan berwarna terang benderang nampak sarat akan pesan sosial meramaikan acara Art Jakarta 2019 di JCC Senayan. Lukisan tersebut ternyata berjudul Perusing the Perversion dari Yavuz Gallery Singapore yang dibuat oleh seniman muda asal Indonesia, Zico Albaiquni.
 
Zico bercerita pada Medcom.id bahwa lukisan ini memang penuh dengan makna. Ide ini mulai muncul dari berbagai pengalamannya yang dipadupadankan menjadi sebuah cerita yang ingin menggerakkan hati dan pikiran para penikmat seni.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Jadi saya pernah ikut dalam proyek karya salah satu seniman. Kita tuh masuk ke gerakan 212. Saya jadi banyak dokumentasikan dan banyak ngobrol dengan orang di sana," ungkapnya pada acara Art Jakarta 2019 di JCC Senayan, Jumat, 30 Agustus 2019.
 
Di pinggir lukisan tersebut terlihat pula ada gambar poster bertulisan Atheis Kafir. Ternyata Zico mau mengembalikan nuansa masa lalu tahun 90-an.
 
"Saya ingat lagi ada suatu masa ketika ada film dari novel yaitu Atheis Kafir. Dulu ada masa progresif ketika bisa membicarakan dengan cukup gamblang. Ada gerakan intelektual yang bisa bicara tentang ideologi ini. Namun bukan masa menakutkan. Setelah 98 semua hilang. Hari ini kita kembali ke mana lagi nih," lanjutnya.
 
Di atas gambar beberapa orang yang memegang bendera dengan tulisan bahasa arab, Zico menambahkan sebuah bangunan bertuliskan Achidi-John-Platz. Ternyata di sana pernah ada kelompok LGBTQ yang melakukan pergerakan terkait gay.
 
Komentar Sosial oleh Zico Albaiquni Lewat Lukisan Berwarna 'Sunda'
(Zico Albaiquni membuat lukisan berjudul Perusing the Perversion. Ia turut meramaikan acara Art Jakarta 2019 di JCC Senayan. Foto: Dok. Medcom.id/Kumara Anggita)
 
"Ada utopianya, titik Achidi-John-Platz ada di Hamburg. Tempat ini pas saya ke sana adalah tempat umtuk refugee tapi tempat itu juga jadi movement gay pride LGBTQ movement. Di hari yang sama mereka yang melindungi kaum muslimin. Tempat ini juga anti wall street, leftish, anti kapitalis. Itu movement terus. Ada terus di sana yang tanpa takut muncul di ruang publik namun akhirnya bukan jadi revolusi yang teriak dan menakutkan namun ada bekas yang dipelajari terus menerus," jelasnya.
 
Pada bagian tengah, Zico juga menambahkan lukisan dari Sindudarmo Sudjojono. Gambar pemandangan Sudjojono menjadi base dia.
 
"Ini saya masukin tengah lukisan Sudjojono. Sudjojono bikin poster yang konon katanya adalah poster yang mengagetkan untuk orang-orang ini. Orang tafsir ‘jangan-jangan poster PKI, poster tentang kemerdekaan, revolusi atau apa’ tapi intinya ada poster yang bikin kita berhenti. Perusing," lanjutnya.

Bagaimana prosesnya?

Berbicara tentang berhenti, proses pembuatan lukisan ini juga ternyata bukan sekali jadi. Terdapat proses yang panjang mengingat banyak pesan yang ingin disampaikan.
 
"Jadi lukisan ini bukan sekali beres tapi, berhenti. Kita bicara, melihat lagi maknanya. Baca ulang lagi mana mitos atau mana yang utopia, mana yang realistis. Ini terakhir dari Sudjojono juga (gambar pemandangan atas)," ujarnya.
 
Di gambar ini, dia kembali ingin membawa para penikmat seni ke masa lalu, lebih jauh lagi tepatnya pada zaman kolonialisme.
 
"Base gambarnya pemandangan karena di Indonesia ada sejarah masa kolonial itu, gambar pemandangan gunung segala macam itu simbol kolonialisme. Sudjojono. Waktu itu anti terhadap simbol itu," ungkapnya.
 
Untuk warnanya, Zico juga menggunakan warna yang menyala. Dia mendapat ini karena terpengaruh dari budayanya sendiri yaitu Sunda.
 
"Warna itu diawali dari tradisi mooi indie itu sendiri (mooi indie adalah aliran seni lukis yang berkembang di Hindia Belanda pada abad ke-19). Kalau kita baca ulang ini adalah warna teori yang sebenarnya paling canggih," ungkapnya.
 
"Saya pakai warna phytagoras. Jadi tiga complementary colors bergabung. Dan itu biasa muncul di rumah-rumah orang Sunda lagi Lebaran. Ini terinspirasi dari culture saya sendiri. Ini adalah warna Sunda," ungkapnya.
 
Komentar Sosial oleh Zico Albaiquni Lewat Lukisan Berwarna 'Sunda'
(Zico Albaiquni membuat lukisan berjudul Perusing the Perversion. Ia ingin menyampaikan bahwa kita tidak bisa memutus masa lalu dan masa sekarang. Foto: Dok. Medcom.id/Kumara Anggita)

Apa yang ingin disampaikan?

Di balik kerumitan yang tertampil, Zico ingin menyampaikan bahwa kita tidak bisa memutus masa lalu dan masa sekarang. Hal yang terjadi di sini dan di sana. Semua terkait satu sama lain.
 
"Saya rasa masa lalu dan masa sekarang tidak bisa dibuat pragmatis sudah selesai. Ini kejadian seperti ini, apakah ada kaitan dengan 90-an pasca Orde Baru?" ungkapnya.
 
"Itu jadi enggak bisa bayangin lokal beda sama yang di luar, karena saling terkait dan saya karya ini bahasa awalnya tentang negotiation understanding,” ungkapnya.
 
“Jadi kita tuh membutuhkan itu waktu untuk buka. Seperti saya interview kamu, pandangan kamu, ideologi keluarga kamu, dan mau akhirnya di ruangan yang sama untuk berbicara," ujarnya.
 
Ziko berharap ada hal yang bisa diambil oleh orang yang melihat lukisannya. Mari berhenti sejenak dan beri ruang pada pemahaman kita.
 
"Harapannya, kita butuh negosiasi lagi tentang pemahaman kita. Perusing. Menelaah. Perusing. Kasih waktu berhenti sebentar," tutupnya.
 


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(TIN)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif