Seperti dilansir dari Reader's digest ruang angkasa dianggap sebagai tempat yang hampa, gelap gulita, sunyi sepi dan tanpa udara. Apakah tempat seperti itu memiliki bau? Ternyata sebenarnya, ruang angkasa memiliki bau yang berbeda. Hal tersebut bisa dirasakan melalui benda-benda yang berasal dari luar angkasa karena tidak mungkin untuk Anda menghirupnya secara langsung tanpa helm pelindung.

(Aroma ruang angkasa yang masih tersisa adalah bau yang seperti "asap" dan "besi" mengingatkan para astronot akan daging hangus atau asap pengelasan. Foto: Andrey Armyagov/Shutterstock)
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
(Baca juga: Atmosfer Luar Angkasa di Museum ArtScience Singapura)
Pakaian ruang angkasa, misalnya memiliki bau yang berbeda setelah kembali dari ruang angkasa. Para astronot yang kembali dari ruang angkasa mengklaim bahwa pakaian mereka berbau, dalam arti kata lain yaitu berbakar.
Aroma ruang angkasa yang masih tersisa adalah bau yang seperti "asap" dan "besi" mengingatkan para astronot akan daging hangus atau asap pengelasan. Para ilmuwan percaya bahwa bau tersebut berasal dari aroma hidrokarbon polisiklik.
Alam semesta merupakan sesuatu yang besar, bagaimanapun juga dipenuhi banyak elemen dan senyawa yang berbeda. Sehingga bau seperti itu merupakan salah satu bau yang mungkin bisa dimiliki oleh ruang angkasa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)