Beberapa tahun belakangan, istilah busana muslim pun berubah menjadi "modest wear" agar bisa diterima secara universal, bebas dari citra agama tertentu, dan bisa diterima banyak kalangan.
Menurut desainer senior Musa Widyatmodjo, tujuan dari modest wear adalah membuat pemakainya terlihat santun.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dia juga berpendapat, modest wear telah menjadi sebuah gaya hidup, bukan identitas agama.
"Dibutuhkan perubahan dan kesadaran baru di mana fesyen, adat, dan agama tidak bisa digabungkan atau disaling-silangkan, karena pada dasarnya ketiganya memang berbeda," ujar Musa, memberikan pandangannya.
Musa yang dijumpai Metrotvnews.com di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, Minggu (13/3/2016), menjelaskan, setiap negara memiliki karakter modest wear berbeda.
"Misalnya, abaya dari Timur Tengah, itu namanya Sakan. Sementara dari Indonesia, identik dengan baju kurung atau baju labu," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(DEV)