(Foto: dok.MI / Muhammad Adimaja)
(Foto: dok.MI / Muhammad Adimaja)

Bukan Identitas Agama, Modest Wear adalah Gaya Hidup

Rona modest wear
Sri Yanti Nainggolan • 14 Maret 2016 14:26
medcom.id, Jakarta: Indonesia memiliki misi sebagai kiblat fesyen muslim dunia pada 2020. Rancangan busana muslim karya desainer Indonesia tak cuma memukau kaum muslim, namun juga dikagumi kalangan non-muslim.
 
Beberapa tahun belakangan, istilah busana muslim pun berubah menjadi "modest wear" agar bisa diterima secara universal, bebas dari citra agama tertentu, dan bisa diterima banyak kalangan.
 
Menurut desainer senior Musa Widyatmodjo, tujuan dari modest wear adalah membuat pemakainya terlihat santun.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Dia juga berpendapat, modest wear telah menjadi sebuah gaya hidup, bukan identitas agama.
 
"Dibutuhkan perubahan dan kesadaran baru di mana fesyen, adat, dan agama tidak bisa digabungkan atau disaling-silangkan, karena pada dasarnya ketiganya memang berbeda," ujar Musa, memberikan pandangannya.
 
Musa yang dijumpai     Metrotvnews.com di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, Minggu (13/3/2016), menjelaskan, setiap negara memiliki karakter modest wear berbeda.
 
"Misalnya, abaya dari Timur Tengah, itu namanya Sakan. Sementara dari Indonesia, identik dengan baju kurung atau baju labu," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(DEV)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif