Kemunculan awal barbershop di Kota Solo ini diperkirakan mulai sekitar tiga tahun lalu. Meski semakin banyak barbershop yang berdiri di Kota Solo, tidak mempengaruhi jasa pangkas rambut Madura yang sebelumnya mendominasi sebagai tempat potong rambut kaum pria.
Salah seorang karyawan cukur rambut Madura, Fauzan mengatakan bahwa pelanggan di kios potong rambutnya tidak berkurang dengan kemunculan barbershop.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Ya memang kan kalau barbershop harganya lebih mahal. Kalau kita ini paling sekali potong Rp8 ribu. Mungkin memang barbershop diperuntukkan bagi orang-orang kelas menengah keatas,” ungkapnya saat ditemui di cukur rambut Madura Samsul, Jalan Kebangkitan Nasional, Laweyan, Solo.
Fauzan mengaku potong rambut Madura tempatnya bekerja juga mengikuti tren potong rambut saat ini. Seperti potongan undercut yang merupakan model favorit di barbershop.
“Kalau sekarang yang banyak diminati potongan undercut. Kita juga mengikuti perkembangan tren anak muda,” katanya.
Dalam satu hari, Fauzan mengaku bisa mengantongi hingga Rp100 ribu untuk satu orang karyawan di tempat ia bekerja.
Salah satu pengguna jasa potong rambut Madura, Isnan, mengaku sudah terbiasa menggunakan jasa tukang cukur Madura. “Soalnya sudah biasa. Kalau dipegang orang lain lagi bisa jadi potongannya tidak sesuai harapan,” pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(LOV)