"Sebagai bagian dari perayaan Idul Fitri, kami akan berbagi makanan dan minuman dengan tetangga kami dan memberikan hadiah pada mereka yang membutuhkan tanpa mempertimbangkan agama mereka," kata Koordinator Nasional Dewan Islam Zambia, Yudas Adam Phiri, seperti dilansir Anadolu Agency, Rabu (30/7/2014).
Phiri berharap, semangat Idul Fitri akan membantu meningkatan rasa kesatuan dan harmonisasi bangsa Zambia, termasuk umat muslim di negara yang akan merayakan kemerdekaannya pada Oktober 2014.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Persatuan adalah kekuatan kita. Kami telah bersatu selama ini, kita melakukan semua yang dibutuhkan untuk kesatuan Zambia," katanya.
Berkaca pada bulan Ramadan, Phiri tampaknya bahagia, umat muslim lebih banyak mendedikasikan doa-doa mereka untuk kesejahteraan bangsa. Ramadan menjadi waktu refleksi, cinta, dan pengorbanan yang terlihat dari umat muslim yang memanjatkan doa kepada Allah.
Tidak hanya doa untuk mereka sendiri namun juga untuk masyarakat secara keseluruhan. Diketahui, dari jumlah total penduduk Zambia sekitar 14,2 juta jiwa, 5-12 persen di antaranya adalah muslim.
Menurutnya, umat Islam di seluruh dunia didorong untuk terus menjalankan ajaran Islam setelah Ramadan dan tetap berdoa bagi perdamaian dan rekonsiliasi dunia.
"Kami memiliki kewajiban untuk berdoa bagi perdamaian dan rekonsiliasi berkali-kali. Kami telah menyakiti satu sama lain dan kita butuh pengampunan dari orang-orang yang telah kita sakiti untuk mencapai perdamaian yang diinginkan. Dengan cara ini, hidup kita akan lebih bermanfaat dan menguntungkan," tambahnya. (Anadolu Agency)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (AHL)