Berita tentang informasi Ramadan 2024 terkini dan terlengkap

Pembuat ketupat jadi--MI/Bary Fathahilah
Pembuat ketupat jadi--MI/Bary Fathahilah

Tradisi Lebaran Ketupat Pasca Idul Fitri di Kota Rembang

Udin Ali Nani • 02 Agustus 2014 10:55
medcom.id, Rembang: Tujuh hari setelah perayaan Idul Fitri 1435 Hijriah, masyarakat Rembang, Jawa Tengah, memiliki tradisi merayakan Lebaran Ketupat. Hari ini, Sabtu (2/8/2014), masyarakat Rembang mulai menyerbu lokasi penjualan janur dan ketupat.
 
Peluang ini dimanfaatkan oleh para pedagang pasar menjual ketupat. Warga terlihat berdesak-desakan untuk membeli janur maupun ketupat yang sudah jadi. Di Rembang dan sekitarnya, tradisi Lebaran Ketupat berlangsung seminggu setelah Hari Raya Idul Fitri.
 
Biasanya, hari Minggu petang besok masyarakat pesisir hingga pelosok pedesaan serentak mulai merebus ketupat. Kemudian hari Senin dilanjutkan dengan perayaan Syawalan.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Ramainya pembeli membuat para pedagang beralih menjual janur dan ketupat pada hari ini. Juwati misalnya, warga Desa Ketanggi, Rembang ini, sehari-hari menjual buah semangka. Tapi kini ikut menjajakan ketupat saat waktu longgar, ia membuat ketupat sendiri lalu dijualnya di pasar Rembang. Ternyata penghasilannya lebih besar dibandingkan menjual semangka pada hari biasanya.
 
Dalam sehari Juwati bahkan mampu menjual lebih dari 300 buah selongsong ketupat. Untuk ketupat jadi, setiap ikat berisi 10 buah, biasanya dijual rata-rata Rp7 ribu. Sedangkan janur kuning yang merupakan bahan baku pembuat ketupat, dia jual 100 lembar dengan harga Rp20 ribu. Puncak keramaian pembeli diperkirakan berlangsung pada hari ini.
 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(LAL)
LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif