Berita tentang informasi Ramadan 2024 terkini dan terlengkap

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Foto: Antara/Lukmansyah
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Foto: Antara/Lukmansyah

Masih Ada Peluang Perbedaan Merayakan Hari Raya Tahun Berikutnya

Arga sumantri • 05 Juli 2016 00:02
medcom.id, Jakarta: Pemerintah memutuskan 1 Syawal 1437 Hijriyah jatuh pada Rabu 6 Juli 2016. Penetapan yang diputuskan melalui sidang isbat itu sekaligus menetapkan kalau lebaran tahun ini bakal dirayakan serentak, seperti halnya mengawali puasa.
 
Pemerintah belum bisa memastikan kalau tahun depan kondisi ini bakal bertahan. "Iya jelas. Masih ada peluang berbeda," kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Kantor Kementerian Agama Jakarta Pusat, Senin (4/7/2016).
 
Oleh karena itu, kata Lukman, pemerintah bersama ahli astronomi, ahli hisab, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan organisasi Massa (Ormas) Islam di Indonesia bakal berembuk buat menentukan kriteria penentuan hilal. Pertemuan juga bakal membahas soal teknis buat menghindari adanya perbedaan penetapan awal puasa, Idul Fitri, atau hari besar keagamaan lainnya.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Mencari kesamaan cara pandang dalam menentukan kriteria yang disepakati siapa yang memiliki otoritas Isbat," papar Lukman.
 
Menurut Lukman, hal itu penting buat menghindari adanya perbedaan. Dia tidak melarang organisasi massa islam melakukan Ihbar atau pengumuman soal penetapan awal puasa atau lebaran, tapi tetap harus ada satu pihak yang melakukan isbat atau penetapan.
 
"Ihbar silahkan di internal masing-masing. Tetapi Isbat itu harus satu, tunggal yang memiliki kewenangan. Dan ini ke depan kita sedang rencanakan," tambah Lukman.
 
Lewat sidang isbat, pemerintah menetapkan Lebaran jatuh pada Rabu 6 Juli. Hasil sidang isbat juga memutuskan tak ada perbedaan waktu dalam merayakan 1 Syawal tahun ini.
 
Keputusan itu diambil setelah mendengar paparan dari petugas pemantau hilal di 90 titik di seluruh wilayah Indonesia dalam sidang isbat. Lukman menyampaikan, berdasarkan paparan tim hisab dan rukyat Kementerian Agama dari planetarium Jakarta bahwa hilal pada 29 Ramadan atau 4 Juli di bawah ufuk berkisar minus 2 derajat 45 menit dan minus 0 derajat 49 menit.
 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(AZF)
LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif