medcom.id, Jakarta: Lalu lintas komunikasi saat Lebaran selalu meningkat setiap tahunnya. Tahun ini, Pemerintah berhasil menjaga lalu lintas komunikasi tetap lancar selama Lebaran.
"Sudah diantisipasi sebelumnya. Beberapa hari sebelum Lebaran, kami dengan operator telah menyiapkan diri. Lalu lintasnya naik dan berakhirnya kepada data, rata-rata di atas 50 persen. Ini data, pasti," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (13/6/2016).
Menurut Rudi, aktivitas komunikasi yang cukup banyak tercatat adalah penggunaan data internet. Setengah dari aktivitas data internet digunakan untuk menonton video dan pencarian di mesin pencari.
Mantan Dirut Indosat ini sempat khawatir dengan penyediaan layanan komunikasi di titik rawan macet. Tapi, kata dia, operator penyedia layanan telekomunikasi meyakinkan dirinya kapasitas yang dimiliki untuk melayani masyarakat tetap terjaga.
"Dan Allhamdulillah, kapasitas masih memadai," kata Rudi.
Rudi terus berhubungan dengan operator penyedia jasa layanan telekomunikasi untuk memastikan kapasitas terjaga dan aktivitas komunikasi masyarakat tak terganggu selama Lebaran. Sebab, masyarakat yang mudik dan mengalami kemacetan lima sampai 10 jam membutuhkan layanan untuk berkomunikasi.
"Kalau masih bisa komunikasi, masih bisa telepon, secara psikologis masih bisa memberitahu keluarganya bahwa terkena macet. Tapi, kalau telepon tidak bisa, waduh itu akan menjadi parah," kata Rudi.
Rudi juga memuji persiapan yang dilakukan operator penyedia layanan telekomunikasi. Kata dia, skenario darurat penyediaan pulsa bagi masyarakat yang terjebak macet pun telah disiapkan.
Penjualan pulsa secara fisik tetap disiapkan untuk mencegah kemungkinan terburuk. Meskipun, beberapa operator telah menyediakan pembelian pulsa secara elektronik.
"Tapi pada akhirnya tidak diperlukan, tidak ada masalah. Masih bisa berjalan dengan baik," pungkas Rudi.
medcom.id, Jakarta: Lalu lintas komunikasi saat Lebaran selalu meningkat setiap tahunnya. Tahun ini, Pemerintah berhasil menjaga lalu lintas komunikasi tetap lancar selama Lebaran.
"Sudah diantisipasi sebelumnya. Beberapa hari sebelum Lebaran, kami dengan operator telah menyiapkan diri. Lalu lintasnya naik dan berakhirnya kepada data, rata-rata di atas 50 persen. Ini data, pasti," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (13/6/2016).
Menurut Rudi, aktivitas komunikasi yang cukup banyak tercatat adalah penggunaan data internet. Setengah dari aktivitas data internet digunakan untuk menonton video dan pencarian di mesin pencari.
Mantan Dirut Indosat ini sempat khawatir dengan penyediaan layanan komunikasi di titik rawan macet. Tapi, kata dia, operator penyedia layanan telekomunikasi meyakinkan dirinya kapasitas yang dimiliki untuk melayani masyarakat tetap terjaga.
"Dan Allhamdulillah, kapasitas masih memadai," kata Rudi.
Rudi terus berhubungan dengan operator penyedia jasa layanan telekomunikasi untuk memastikan kapasitas terjaga dan aktivitas komunikasi masyarakat tak terganggu selama Lebaran. Sebab, masyarakat yang mudik dan mengalami kemacetan lima sampai 10 jam membutuhkan layanan untuk berkomunikasi.
"Kalau masih bisa komunikasi, masih bisa telepon, secara psikologis masih bisa memberitahu keluarganya bahwa terkena macet. Tapi, kalau telepon tidak bisa, waduh itu akan menjadi parah," kata Rudi.
Rudi juga memuji persiapan yang dilakukan operator penyedia layanan telekomunikasi. Kata dia, skenario darurat penyediaan pulsa bagi masyarakat yang terjebak macet pun telah disiapkan.
Penjualan pulsa secara fisik tetap disiapkan untuk mencegah kemungkinan terburuk. Meskipun, beberapa operator telah menyediakan pembelian pulsa secara elektronik.
"Tapi pada akhirnya tidak diperlukan, tidak ada masalah. Masih bisa berjalan dengan baik," pungkas Rudi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NIN)