Masjid Agung Umayyah dibangun pada tahun 88 hingga 97 Hijriyah atau 706-715 Masehi pada masa khalifah Al Walid bin Abdul Malik dari Bani Umayyah. Tipe arsitektur bangunannya mirip tipe bangunan Masjid Nabawi di Madinah.
Masjid ini dibangun di atas runtuhan tempat peribadatan Romawi, tempat menyembah Dewa Yupiter. Masjid Umayyah mulanya adalah bangunan gereja yang kemudian diubah bentuknya oleh khalifah Al- Walid I menjadi masjid. Bangunan ini memiliki tiga menara, tiga kubah, empat pintu (mihrab) dengan hiasan mosaik dan permata serta empat gapura.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Masing-masing kubah diberi nama khusus. Kubah di sebelah barat yang merupakan kubah terbesar disebut sebagai kubah Aisyah. Sedangkan kubah di sebelah timur disebut kubah Zainal Abidin.
Di masjid ini terdapat makam berisi kepala Nabi Yahya. Selain itu ada makam kepala Husain bin Ali yakni cucu Nabi Muhammad yang disimpan oleh Yazid bin Muawiyah. Gerbang masuk (Bab as-Saat) penanda pintu lokasi di mana tahanan Pertempuran Karbala disuruh berdiri selama 72 jam sebelum dibawa masuk. Saat itu, Yazid bin Muawiyah meminta kota dan istana dihias untuk kedatangannya. Di masjid ini juga terdapat makam jasad kepala korban Pertempuran Karbala.
Masjid Umayyah dikatakan sebagai salah satu karya fenomenal dalam bidang arsitektur di era kekhalifahan yang menjadi simbol kejayaan dan kebanggan peradaban Islam.
Pembangunan masjid terbesar pertama di abad ke-8 M ini melibatkan seniman dan tukang bangunan dari berbagai negera, di antaranya Persia, India, Afrika Utara, Mesir, dan Bizantium.
Selain sebagai tempat beribadah umat muslim, bagian lain masjid juga digunakan sebagai baitul mal untuk menampung zakat dan pendapatan negara. Bangunan Baitul mal berada di sisi halaman sebelah barat yang pertama kali dibangun khalifah Al-Mahdi pada tahun 778 Masehi. (Dari berbagai sumber).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (TTD)