medcom.id, Yogyakarta: Keraton Yogyakarta menetapkan 1 Sawal 1947 AJ (tahun Jawa) jatuh pada Selasa Wage (29/7). Penetapan itu berdasar kalender Jawa Sultan Agung.
Karena itu, upacara tradisi Garebeg Syawal juga akan dilakukan pada Selasa (29/7/2014). Meski demikian keluarga Keraton Yogyakarta akan mengikuti shalat Idul Fitri sesuai ketetapan pemerintah.
Bersamaan dengan upacara Garebeg Syawal, akan dilaksanakan pula upacara Ngabekten.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Kabag Humas Pemda DIY Iswanto mengatakan Pemda DIY sudah menerima edaran dari Keraton Yogyakarta.
Ia menyebutkan pada Garebeg Syawal, Kepatihan juga akan menerima paringan dalem berupa gunungan yang akan dikawal Prajurit Bugis.
"Gunungan itu akan diperebutkan di halaman Masjid Sulthoni Kepatihan," katanya.
Sementara Ngabekten yang akan dilakukan di lingkungan keraton akan dilaksanakan selama dua hari. Pada hari pertama Sri Sultan akan menerima KGPAA Paku Alam IX bersama keluarga, Sekda DIY, para bupati dan wali kota serta para abdidalem reh kaprajan lainnya.
"Mereka yang sowan ini yang berpangkat Riya Bupati Anem atau yang lebih tinggi," katanya.
Sedangkan hari kedua merupakan Ngabekten putri yang diikuti oleh GKR Hemas bersama keluarga putri lainnya. (Agus Utantoro)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (ADF)
