BMKGbekerja sama dengan Kementerian Agama, ormas-ormas Islam, dan berbagai elemen masyarakat. Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG, Rahmat Triyono, mengatakan hal ini sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Baca:Isbat 1 Syawal 1443 H, Rukyatul Hilal Bakal Digelar di 99 Titik
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Pengamatan posisi bulan dan matahari merupakan salah satu tugas pokok dan fungsi BMKG yang dapat digunakan untuk penentuan waktu. "Mengingat perubahan posisi kedua benda langit ini dapat diprediksi, BMKG menginformasikan posisi keduanya sebelum terjadi, berdasarkan hisab (perhitungan)," kata Rahmat melalui keterangan tertulis Jumat, 21 April 2022.
Untuk memverifikasi keakuratan prediksi (hisab), BMKG melaksanakan pengamatan/observasi Hilal setiap awal bulan Hijriyah. Hal tersebut dilakukan minimal 12 kali dalam satu tahun melalui mekanisme teleskop/teropong terkomputerisasi yang dipadukan dengan teknologi informasi.
"Saat pengamatan dilaksanakan, kecerlangan cahaya Hilal akan direkam oleh detektor yang dipasang pada teleskop yang secara otomatis mengikuti berubahnya posisi Bulan di ufuk Barat," sebutnya
Menurut dia,hilal berpotensi terlihat pada pengamatan 1 Mei 2022. Namun, hal tersebut bergantung kondisi cuaca saat pengamatan di setiap lokasi pengamatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (ADN)