Aneka kebutuhan Imlek dari pohon jeruk, dodol, lampion, angpau, kharakter mandarin Fu yang berarti keberuntungan dan kebahagiaan. Aksesori khas Imlek lainnya tampak menghiasi sudut-sudut pertokoan.
Tradisi perayaan Imlek tidak bisa lepas dari miniatur bunga atau dalam istilah Tionghoa disebut bunga Meihwa. Selain sebagai penghias ruangan, bunga tersebut dipercaya dapat memberikan keberuntungan bagi pemiliknya.
Pohon jeruk Imlek dan bunga Meihwa menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung di toko Tansiutin, 60, warga Tionhghoa yang sudah 20 tahun lebih berjualan di Pasar Asemka. "Yang paling banyak dicari pengunjung itu pohon jeruk sama Meihwa dan juga dodol," ujarnya.
baca juga: Barongsai menyongsong masa panen
Menurutnya, hampir semua barang khas Imlek di tokonya didatangkan langsung dari Tiongkok. Sementara untuk panganan kue keranjang atau dodol ada yang berasal dari Bangka Belitung.
Soal harga, Tansiutin mebanderol kembang Meihwa dari ratusan ribu hingga jutaan tergantung ukuran. Untuk ukuran jumbo, dijual Rp 4 hingga Rp 5 juta.
Sementara untuk pohon jeruk dihargai Rp 800 ribu untuk yang berukuran tanggung dan Rp1,3 juta untuk yang berukuran besar. Kue dodol di toko Tansiutin dijual dengan harga Rp 40 ribu per kilogram.
"Proses pembuatan kue keranjang juga punya makna, pengerjaan yang begitu lama menuntut kesabaran. Untuk membuatnya pun harus dilakukan dengan pikiran bersih, penuh etika, sehingga kuenya berbentuk, rasa, dan tekstur sempurna," terangnya.
baca juga: Kesibukan menjelang Imlek
Pedagang lainnya, Elis Susiana, mengatakan pengunjung tokonya sebagian besar mencari ornamen-ornamen Imlek. Menurutnya yang paling banyak dicari adalah lampion yang ia jual dari kisaran Rp300 ribu hingga jutaan rupiah.
Elis mengaku gairah penjualan pernak-pernik Imlek tahun ini standar atau tidak ada peningkatan yang signifikan dari tahun sebelumnya.
Situasi yang kurang lebih sama juga dirasakan Aman, pedagang musiman pernak-pernik Imlek berskala kecil. Sejak pagi hingga sore ia mengaku baru mendapatkan tiga pembeli. Ia menjual tempelan khas Imlek, angpau, hingga boneka babi.
Ketiga warga Peranakan Tionghoa tersebut memiliki harapan yang sama di Tahun Baru Imlek ini. "Semoga selalu damai, aman, dagang tambah maju dan tidak ada kesulitan," ujar Elis.
Ingat, jika berbelanja berbagai pernak-pernik di Pasar Asemka, jangan lupa menawar harga. Pengunjung yang membeli dalam jumlah besar diberikan potongan harga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News