Tata cahaya perpustakaan di Taiwan ini mungkin bisa Anda aplikasikan untuk ruang baca di rumah. Ide utamanya adalah membantu meningkatkan konsentrasi pembaca tidak cuma selama membaca, tetapi sejak memilih bahan bacaannya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Bila umumnya terang benderang, perpustakaan larya studio arsitektur Chu Chih-Kang ini malah temaram. Tidak ada lampu neon menyilaukan di langit-langit ruangan. Interiornya nampak temaram.
Cahaya kuning berasal lampu baca kecil di setiap meja dan lampu sorot rak bukunya. Setiap buku di rak mempunyai lampunya sendiri-sendiri. Uniknya lampu-lampu itu bukan LED yang hemat energi dan sedang nge-trend, melainkan lampu pijar berwarna kuning.
"Ini untuk memberikan kesan hangat. Karena suasana relatif gelap, pembaca juga tak mudah teralihkan konsentrasinya," ujar Chu Chih-Kang sebagaimana dikutip dari designboom.
Mengenai penempatan satu lampu untuk setiap buku -total ada 300-an buku- di rak, menurutnya bertujuan memberi pengalaman berbeda kepada calon pembaca buku bersangkutan. Pencahayaan demikian membuat buku-buku itu seolah melayang, tampil lebih dramatis dan semakin menarik dibaca.
(LHE)