Kesalahan menata lemari pakaian. Foto: Freepik
Kesalahan menata lemari pakaian. Foto: Freepik

7 Kesalahan yang Membuat Lemari Pakaian Berantakan

Medcom • 09 November 2024 18:21
Jakarta: Menjaga kerapian lemari menjadi kunci untuk menemukan pakaian dengan mudah agar semuanya tetap teratur. Sayangnya, banyak orang melakukan kesalahan yang mengacaukan lemari pakaian mereka, membuatnya sulit untuk tetap rapi.
 
Padahal menjadi kerapian lemari pakaian bukan hanya tentang estetika, tapi juga tentang fungsionalitas dan kenyamanan. Lemari pakaian yang ditata dengan baik membuat kamu lebih mudah menemukan barang-barang.
 
Beberapa pakar profesional telah membagikan cara menata lemari yang salah sehingga membuatnya terlihat berantakan dikutip dari Real Simple.

Kesalahan menata lemari pakaian

7 Kesalahan yang Membuat Lemari Pakaian Berantakan

1. Tidak mengaturnya berdasarkan warna

Kepala penyelenggara di Jane's Addiction Organization, Wendy Trunz mengatakan fungsi terpenting dari lemari pakaian agar kamu bisa memilih pakaian dengan cepat dan efisien.

Kamu bisa mengaturnya berdasarkan panjang lengan baju, jenis dan bahan yang paling cocok bila digabungkan.

2. Tidak menerapkan minimalis 

Konsep minimalis memang sedang tren akhir-akhir ini. Namun, gaya ini tidak cocok untuk semua orang. Sebagai seorang minimalis tidak selalu juga lemari pakaiannya tertata rapi. 
 
Pakar feng shui Laura Morris mengatakan lemari dan barang-barang di dalamnya menjadi refleksi energi pribadi pemiliknya sehingga ada berbagai versi yang menganggap lemari tertata rapi.
 
Baca juga: Tips Menata Pakaian agar Tetap Rapi di Lemari

Misalnya, banyak orang senang mengisi setiap bagian tempat penyimpanan mereka dan koleksi barang-barang yang berharga.

3. Jangan buang barang yang tidak dipakai selama setahun

Umumnya, sebagian orang menyumbangkan barang yang belum dipakai selama setahun terakhir saat menata lemari. Namun, tidak semua barang berlaku pada kegiatan tersebut. 
 
“Jangan menyumbangkan barang-barang berkualitas, tidak lekang oleh waktu, dan bisa menjadi investasi apabila pakaian tersebut belum dipakai dalam waktu satu tahun,” kata pakar penataan Jane Stoller.

4. Gantungan baju yang cocok bukan syaratnya

Beberapa gantungan baju cocok untuk pakaian tertentu, tetapi gantungan baju lainnya lebih cocok untuk jenis pakaian yang berbeda. Jika mantel tebal digantung menggunakan gantungan baju yang lebih tipis, cenderung patah karena beban jenis gantungan pakaian berbeda. 
 
Apabila lebih suka menggantung celana panjang dengan gantungan baju kayu, kamu dapat melakukan. Terkadang gantungan baju paling cocok untuk pakaian tertentu, jadi gunakan hal yang disukai dan paling cocok.

5. Berhenti menata berdasarkan kategori 

Menata lemari berdasarkan kategori, seperti celana, sepatu, dan gaun kemungkinan bukan cara yang terbaik. Stoller mengatakan pertimbangkan menata pakaian berdasarkan kategori gaya hidup, misalnya pakaian untuk kerja, kasual, olahraga, dan sebagainya.
 
Cara ini dapat membantu kamu dalam berpakaian lebih mudah dan menjaga lemari pakaian sesuai dengan rutinitas harian. Kelompokkan pakaian lengkap menjadi satu untuk mendapatkan tampilan yang menarik dan menghemat banyak waktu.

6. Tidak harus mengisi lemari dengan banyak pilihan

Meski gaya hidup minimalis tidak cocok untuk semua orang, terlalu banyak pakaian juga tidak baik. Stoller menyarankan untuk mengabaikan saran memiliki banyak pilihan pakaian. Lebih baik fokus pada pakaian yang disukai. 

7. Tidak perlu menaruh barang yang “terlupakan” di depan 

Kamu perlu meletakkan semua barang yang paling jarang digunakan pada bagian depan atau tengah lemari sehingga kamu tidak melupakannya. Namun, cara ini akan mempersulit pencarian dan pengembalian barang yang sering dipakai.
 
Penata profesional Ellen Marie Bennett menyarankan untuk menyimpan barang yang paling sering dipakai di lemari pakaian agar mudah diakses. (Theresia Vania Somawidjaja)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan