Prapenjualan pada III-2021 meningkat 71 persen dari Rp1,6 triliun menjadi Rp3,9 triliun pada sembilan bulan pertama 2021, atau telah mencapai 93 persen dari target 2021 sebesar Rp4,2 triliun.
CEO LPKR John Riady mengatakan, Pendapatan dari bisnis real estate evelopment meningkat 26 persen menjadi Rp3 triliun dari Rp2,4 triliun. Hal tersebut didukung oleh serah terima apartemen yang siap huni dan produk rumah tapak pada 2020.
Pendapatan dari real estate management & services meningkat 54 persen pada sembilan bulan pertama 2021 menjadi Rp7,9 triliun dari Rp5,2 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
"Pendapatan dari real estate management &services juga menyumbang 72,7 persen dari total pendapatan sembilan bulan pertama 2021 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat, 5 November 2021.
Pada kuartal III-2021, prapenjualan properti meningkat 71 persen menjadi Rp3,9 triliun dibandingkan dengan Rp2,3 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Sementara bisnis rumah sakit juga melaporkan pertumbuhan YoY (year on year) sebesar 47 persen menjadi Rp5,9 triliun dari Rp4,0 triliun pada sembilan bulan 2020. Secara keseluruhan, bisnis rumah sakit menyumbang sebagian besar pendapatan LPKR yakni sebesar 53,7 persen.
“Bisnis rumah sakit juga terus menunjukkan sinyal positif dengan semakin seringnya dikunjungi untuk perawatan medis noncovid-19 menyusul level pembatasan mobilitas yang semakin menurun," ujarnya.
EBITDA LPKR pada kuartal III-2021 meningkat 84,2 persen menjadi Rp2,9 triliun dibandingkan Rp1,6 triliun pada yang sama tahun sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News