Jakarta: Membersihkan rumah menjadi kegiatan wajib dilakukan setiap harinya. Mungkin kamu bingung harus memulai membersihkan area yang mana, tetapi ada beberapa peralatan pembersihan yang dapat mempercepat rutinitas tersebut.
Namun, beberapa metode pembersihan ini bisa membuang waktu dan tidak bersih secara maksimal. Dikutip The Spruce, dua orang ahli kebersihan profesional menyinggung beberapa mitos umum seputar kebersihan. Selain itu, para ahli menjelaskan beberapa metode diyakini hasilnya tidak efektif.
Namun, beberapa metode pembersihan ini bisa membuang waktu dan tidak bersih secara maksimal. Dikutip The Spruce, dua orang ahli kebersihan profesional menyinggung beberapa mitos umum seputar kebersihan. Selain itu, para ahli menjelaskan beberapa metode diyakini hasilnya tidak efektif.
Mitos kebersihan yang harus dihindari

Mitos kebersihan yang harus dihindari. Foto: Freepik
1. Kemoceng menghilangkan debu
Danielle Moore dari A Little Moore Clean mengatakan kemoceng tidak hanya meninggalkan debu, tetapi juga menyebarkannya dan menerbangkannya kembali ke udara. Meskipun ia mengakui bahwa kemoceng berguna untuk menyingkirkan sarang laba-laba dan benda rapuh seperti lampu gantung.
Sebaiknya, Moore menyarankan untuk membasahi kain mikrofiber saat menghilangkan debu atau menggunakan selang penyedot debu dengan alat penyedot kecil tanpa menyebarkannya.
Sebaiknya, Moore menyarankan untuk membasahi kain mikrofiber saat menghilangkan debu atau menggunakan selang penyedot debu dengan alat penyedot kecil tanpa menyebarkannya.
2. Koran efektif untuk membersihkan jendela
Penggunaan sisa lembaran koran bisa menghapus goresan pada jendela dan permukaan kaca lainnya. Namun, Moore menganjurkan untuk menggunakan alat pembersih kaca atau kain mikrofiber saat membersihkan jendela.
Kamu bisa padukan juga menggunakan cuka, sabun cuci piring, atau pembersih kaca. Moore juga menawarkan tips membersihkan kaca, yakni mematikan lampu terlebih dahulu. Tujuannya agar noda dan kotoran di permukaan dapat terlihat sehingga kamu tahu persis apa yang harus dibersihkan.
Kamu bisa padukan juga menggunakan cuka, sabun cuci piring, atau pembersih kaca. Moore juga menawarkan tips membersihkan kaca, yakni mematikan lampu terlebih dahulu. Tujuannya agar noda dan kotoran di permukaan dapat terlihat sehingga kamu tahu persis apa yang harus dibersihkan.
Baca juga: 7 Alat Pembersih yang Harus Lebih Sering Diganti, Apa Saja? |
3. Porsi deterjen penuh
Alessandro Gazzo dari Emily's Maids menjelaskan bahwa tidak perlu menggunakan deterjen sesuai takaran. Jika kamu bisa menggunakan hanya 75 persen dari jumlah yang disarankan untuk piring ataupun cucian tetap bersih akan lebih baik.
4. Cuka
Gazzo mencatat bahwa cuka sangat serbaguna dan praktis dalam hal pembersihan. Namun, ia menambahkan bahwa sifat asam dari cuka bukan pilihan yang cocok untuk setiap area di rumah.
Disarankan untuk menggunakan pembersih ringan atau pembersih khusus, terutama pada meja berbahan marmer, granit, serta lantai kayu keras. Saat menangani noda, ia juga menyarankan untuk menggunakan pembersih khusus, seperti pembersih granit atau cukup gunakan air sabun. Air sabun memiliki pH netral dan tidak terlalu abrasif sehingga membantu desain tetap awet.
Disarankan untuk menggunakan pembersih ringan atau pembersih khusus, terutama pada meja berbahan marmer, granit, serta lantai kayu keras. Saat menangani noda, ia juga menyarankan untuk menggunakan pembersih khusus, seperti pembersih granit atau cukup gunakan air sabun. Air sabun memiliki pH netral dan tidak terlalu abrasif sehingga membantu desain tetap awet.
5. Baking Soda dan cuka
Gazzo mengakui bahwa soda kue dan cuka merupakan pembersih rumah tangga yang praktis dan efektif. Namun, ia menegaskan bahwa kedua bahan ini tidak boleh dicampur agar mendapatkan hasil yang lebih baik.
Apabila digantung keduanya, hasil pembersihan akan buruk karena keduanya saling bertolak belakang serta melepaskan natrium asetat, karbon dioksida, dan air. Sebaiknya, penggunaannya dilakukan secara terpisah agar lebih bermanfaat. (Theresia Vania Somawidjaja)
Apabila digantung keduanya, hasil pembersihan akan buruk karena keduanya saling bertolak belakang serta melepaskan natrium asetat, karbon dioksida, dan air. Sebaiknya, penggunaannya dilakukan secara terpisah agar lebih bermanfaat. (Theresia Vania Somawidjaja)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News