Kamar mandi berdebu. Foto: Freepik
Kamar mandi berdebu. Foto: Freepik

Sering Dibersihkan, Kok Kamar Mandi Tetap Berdebu? Ini Alasannya

Rizkie Fauzian • 10 Mei 2025 18:41
Jakarta: Lapisan tipis di atas tangki toilet hingga beberapa endapan di ambang jendela sangat mengganggu. Kamar mandi merupakan area paling kotor di rumah, meskipun terkena air dan sabun setiap hari.

Seberapa sering kita membersihkannya, debu akan cepat kembali. Ternyata, debu berasal dari berbagai faktor, termasuk ventilasi yang buruk hingga serat handuk. Berikut delapan alasan kamar mandi berdebu, dikutip The Spruce.

Mengapa kamar mandi berdebu?

Sering Dibersihkan, Kok Kamar Mandi Tetap Berdebu? Ini Alasannya
Kamar mandi berdebu. Foto: Freepik

Pakar kebersihan dan binatu, Alicia Sokolowski mengatakan kamar mandi mungkin tampak harus tetap bersih karena sering lembap, tetapi sebenarnya kamar mandi merupakan tempat yang ideal untuk menumpuknya debu. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kamar mandi menjadi sangat berdebu, di antaranya:

1. Serat

Serat-serat kecil dari handuk dan tisu toilet yang terlepas ke udara setiap kita mengeringkan atau membuka gulungannya. Keset pun tidak hanya mengeluarkan serat, tetapi juga cenderung memerangkap kotoran dan debu. Selain itu, Aminah Vieira menyatakan bahwa pakaian yang kita ganti atau kenakan saat mandi juga bisa menjadi sumber serat.

2. Sel kulit mati

Debu juga sebagian besar terdiri dari sel-sel kulit mati, jika debu ada di ruangan saat kita mengeringkan diri setelah mandi.

3. Rambut

Saat menyisir, menyikat, dan mencuci rambut di kamar mandi, tidak heran jika rambut dan sel kulit mati dari kulit kepala menjadi debu. Selain itu, rambut juga mudah rontok dan menempel di permukaan.

4. Kotoran dan puing-puing

Sokolowski mengatakan bahwa kotoran dan serpihan yang masuk ke kamar mandi melalui kaki, pakaian, atau bahkan hewan peliharaan kita merupakan debu yang akan menumpuk. Apa pun yang kita bawa ke dalam akan bercampur dengan debu yang sudah ada sehingga menghasilkan lebih banyak debu yang dapat menyebar ke mana-mana.

Baca juga: Jangan Salah Pilih! Ini Kekurangan Keramik untuk Lantai dan Dinding Kamar Mandi
 

5. Kelembapan

Kelembapan tidak menciptakan debu, tetapi menggumpalkan partikel debu yang membuatnya menempel pada permukaan lebih cepat. Ahli perpipaan dan HVAC, Jimmy Hiller mengatakan uap air akan menempel pada partikel di udara dan membuatnya melekat lebih kuat pada permukaan sehingga mengubah debu biasa menjadi lapisan kotor yang lebih sulit dibersihkan.

6. Residu sabun

Permukaan akibat sabun akan cenderung lengket, maka permukaan ini cocok untuk mengumpulkan debu.

7. Nat keramik memburuk

Ketika nat mengering, serpihan-serpihan kecil akan mengelupas terus-menerus dan bercampur dengan debu yang ada di lantai, meja dapur, dan di sudut-sudut. Dempul atau nat keramik akan rusak jika debu muncul kembali ke permukaan dalam waktu satu hari setelah dibersihkan.

8. Kipas ekstraktor

Saat menyalakan kipas ekstraktor untuk mengurangi tingkat kelembapan di kamar mandi, justru kipas tersebut dapat memperparah penumpukan debu.

Meskipun menghilangkan uap air dari udara dan permukaan, kipas juga menyedot debu yang ada di kamar mandi. Jika kipas tidak dibersihkan secara teratur, debu akan mulai menumpuk di bilah kipas. Saat menyalakan kipas penghisap, debu tersebut akan kembali ke permukaan kamar mandi. (Theresia Vania Somawidjaja)


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan