Alasan orang Jepang suka tidur di lantai. Foto: Sofa bed futon
Alasan orang Jepang suka tidur di lantai. Foto: Sofa bed futon

Tidur di Lantai, Rahasia Nyaman Ala Orang Jepang yang Banyak Tak Diketahui

Rizkie Fauzian • 29 Oktober 2025 12:28
Jakarta: Jika berkunjung ke Jepang, kamu mungkin akan heran melihat banyak orang tidur langsung di lantai, hanya beralaskan kasur tipis bernama futon. Bukan karena tak punya ranjang, tapi kebiasaan tidur di lantai sudah menjadi bagian dari budaya dan gaya hidup masyarakat Jepang selama ratusan tahun.

Tradisi dari gaya hidup sederhana

Kebiasaan tidur di lantai di Jepang berasal dari gaya hidup tradisional yang menekankan kesederhanaan dan keharmonisan dengan alam. Dahulu, rumah-rumah Jepang terbuat dari kayu dan beralaskan tatami anyaman jerami yang lembut dan alami. Di atas tatami inilah futon digelar setiap malam untuk tidur, lalu digulung kembali ke lemari saat pagi hari.
 
Tradisi ini membuat ruangan multifungsi: siang hari bisa digunakan untuk makan, beraktivitas, atau menerima tamu, dan malamnya menjadi kamar tidur. Fleksibilitas ini sejalan dengan nilai minimalis yang dipegang kuat oleh masyarakat Jepang.
 
Bagi banyak orang Jepang, tidur di lantai justru dianggap lebih baik untuk kesehatan tulang belakang. Permukaan lantai yang keras membantu menjaga postur tubuh tetap lurus selama tidur, mengurangi risiko sakit punggung akibat kasur empuk yang terlalu melengkung.

Selain itu, tidur di lantai juga dipercaya memperlancar sirkulasi darah dan membantu bangun dengan tubuh yang lebih segar. Tak heran, kebiasaan ini tetap dipertahankan meski gaya hidup modern sudah banyak berubah.

Menjaga kebersihan dan kerapian rumah

Budaya Jepang terkenal dengan kebersihan dan keteraturannya. Dengan tidur di lantai menggunakan futon yang bisa digulung, rumah lebih mudah dibersihkan dan dirapikan. Tidak ada tempat tidur besar yang memakan ruang atau menyimpan debu di bawahnya.
 
Kebiasaan menggulung futon setiap pagi juga menjadi bentuk disiplin sehari-hari. Rumah tampak lebih lapang, rapi, dan siap digunakan untuk aktivitas lain.
 
Iklim Jepang yang memiliki empat musim turut memengaruhi kebiasaan ini. Saat musim panas, tidur di lantai terasa lebih sejuk karena udara dingin cenderung mengendap di bawah. Sedangkan di musim dingin, orang Jepang menggunakan futon tebal dan pemanas ruangan untuk menjaga kehangatan.
 
Struktur rumah Jepang yang rendah dan terbuat dari kayu juga mendukung gaya tidur di lantai, membuatnya terasa nyaman dan alami.
 
Tidur di lantai bukan sekadar tradisi, tapi juga mencerminkan filosofi hidup orang Jepang yang sederhana, disiplin, dan selaras dengan alam. Meski kini banyak rumah modern dengan tempat tidur bergaya Barat, banyak keluarga di Jepang yang tetap mempertahankan kebiasaan tidur di lantai sebagai bagian dari identitas budaya mereka.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan