Jakarta: Saluran air kamar mandi yang lambat menimbulkan genangan yang mengganggu. Penyumbatan menjadi masalah paling umum yang terjadi di sebagian besar rumah.
Penyebab saluran air mampet bisa dari rambut, kotoran, dan sel-sel kulit yang menumpuk di saluran pembuangan. Hal ini memungkinkan kerak dan endapan mineral menempel.
Terutama jika kamu tinggal di daerah dengan air sadah, penumpukan mineral bisa jadi penyebabnya. Lantas, apa penyebab saluran air mampet kamar mandi? Di bawah ini akan dijelaskan lebih rinci.
Penyebab saluran kamar mandi mampet

Penyebab saluran kamar mandi mampet. Foto: Freepik
1. Rambut
Tyler Pittenger dari Service Force Plumbing mengatakan 90 persen penyumbatan saluran air bermula dari rambut yang menumpuk. Tidak hanya menyumbat saluran pembuangan, tetapi juga mengganggu kelancaran aliran saluran pembuangan serta menciptakan permukaan tempat menempelnya endapan mineral dan kotoran lainnya.
2. Residu sabun
Kerak sabun yang menumpuk menyebabkan saluran air mengalir semakin lambat. Sementara itu, Pittenger menjelaskan bahwa berawal dari rambut yang tersangkut di saluran air, kerak sabun mulai terkumpul di atasnya.
Baca juga: Kamar Mandi Makin Cantik dengan Sentuhan Warna Lilac |
3. Puing
Jika saluran pembuangan tidak penutupnya, serpihan puing bisa mudah jatuh ke dalam saluran pembuangan. Mungkin kamu tidak menyadari bahwa ada tutup plastik bening atau selembar plastik pembungkus yang menyumbat saluran pembuangan, tetapi hal tersebut yang menyebabkan air mengalir sangat lambat.
4. Kotoran dan sel kulit
Meski tampak menjijikkan, proses pembersihan kamar mandi meninggalkan kotoran dan sel kulit mati yang dibuang ke saluran pembuangan. Hal tersebut bisa menjadi penyebab penyumbatan dari buih sabun, rambut, atau kotoran lainnya.
5. Penumpukan mineral
Sama seperti penumpukan mineral yang dapat melapisi dinding dan kepala pancuran air, penumpukan tersebut akan masuk ke saluran pembuangan. Pada akhirnya bisa menumpukkan cukup banyak hingga menyebabkan penyumbatan. (Theresia Vania Somawidjaja)
Cek Berita dan Artikel yang lain di