Namun, apakah benar tokek adalah pembawa sial? Atau justru hanya salah paham yang diwariskan turun-temurun?
1. Asal-usul anggapan tokek sebagai pertanda buruk
Pandangan bahwa tokek membawa nasib buruk berakar dari kepercayaan tradisional dan cerita rakyat. Dalam banyak budaya Asia, hewan yang muncul secara tiba-tiba di rumah sering dikaitkan dengan pertanda mistis.Tokek, dengan bentuk tubuhnya yang besar, kulit berbintik, serta suara keras di malam hari, dianggap misterius dan menakutkan.
Di beberapa daerah, munculnya tokek dipercaya menandakan akan ada tamu tak diundang, kabar duka, atau perubahan besar di rumah.
Bahkan, suara “gek… gek…” yang keluar beberapa kali sering dihitung sebagai penentu makna semakin banyak, semakin kuat “pertanda”-nya. Namun, semua itu hanyalah bagian dari mitos dan simbolisme budaya, bukan fakta ilmiah.
2. Fakta sebenarnya: tokek adalah hewan yang berguna
Secara ilmiah, tokek justru berperan penting dalam menjaga kebersihan rumah. Mereka memangsa berbagai jenis serangga, seperti nyamuk, jangkrik, kecoa, dan laba-laba kecil.Tokek memiliki penglihatan tajam di malam hari serta daya lengket pada kaki yang memungkinkan mereka menempel di dinding atau langit-langit dengan mudah.
| Baca juga: Cara Ampuh Mengusir Tokek dari Rumah Tanpa Harus Membunuhnya |
Artinya, kehadiran tokek di rumah justru menandakan lingkungan masih alami dan kaya sumber makanan (yakni serangga). Bukan pertanda buruk, tapi lebih ke indikator bahwa ekosistem rumah masih seimbang.
3. Mengapa tokek sering muncul di malam hari
Tokek adalah hewan nokturnal, artinya aktif di malam hari. Mereka keluar dari persembunyian saat suasana tenang dan suhu mulai turun.Cahaya lampu rumah yang menarik serangga juga menjadi magnet bagi tokek untuk datang—karena di situlah “meja makan” mereka.
Suara khas “gek-gek-gek” yang kadang bikin merinding sebenarnya merupakan cara tokek jantan menarik perhatian betina atau menandai wilayah kekuasaan. Jadi, bukan pertanda gaib, melainkan komunikasi alami antarhewan.
4. Pandangan budaya vs fakta alam
Mitos tentang tokek sebagai pertanda buruk tidak sepenuhnya negatif—bisa juga dimaknai sebagai bentuk kearifan lokal dalam membaca tanda-tanda alam.Namun, penting untuk membedakan antara simbolisme budaya dan penjelasan ilmiah.
Dalam konteks ekologi, tokek justru sahabat rumah. Mereka membantu mengendalikan populasi serangga dan tidak berbahaya bagi manusia. Tokek juga tidak menyebarkan penyakit seperti tikus atau kecoa.
5. Kalau takut tokek, Ini cara mengusirnya tanpa menyakiti
Kalau kamu tidak nyaman dengan kehadiran tokek di rumah, ada beberapa cara alami yang bisa dilakukan tanpa harus membunuhnya:- Gunakan aroma yang tidak disukai tokek, seperti kopi bubuk, kulit telur, atau irisan bawang putih.
- Jaga kebersihan dapur dan area lembap, karena itu biasanya tempat serangga berkembang biak.
- Kurangi pencahayaan berlebihan di malam hari agar tidak menarik serangga yang menjadi makanan tokek.
- Tutupi celah dinding atau atap yang bisa menjadi jalan masuk.
Anggapan bahwa tokek membawa pertanda buruk hanyalah mitos lama yang diwariskan turun-temurun. Faktanya, hewan ini justru berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem di sekitar rumah.
Daripada takut, cobalah melihatnya dari sisi lain: mungkin tokek di dinding itu sedang membantu menyingkirkan nyamuk yang mengganggu tidurmu malam ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id