Jakarta: Membuat rancangan biaya renovasi rumah idealnya menjadi tahap pertama yang dilakukan bagi siapapun yang berencana untuk membangun kembali hunian idamannya. Alasan renovasi hunian pun dapat beragam, seperti peremajaan bangunan, menambah ruangan baru, hingga memperluas luas bangunan.
Sesuai dengan kebutuhan untuk melakukan renovasi hunian tersebut, rancangan biaya renovasi rumah perlu disesuaikan dengan kemampuan finansial. Jangan sampai biaya yang Anda keluarkan melebihi dari bujet. Untuk menghindari hal tersebut, Anda sebaiknya membuat estimasi biaya.
Estimasi rancangan biaya renovasi rumah
Lalu, bagaimana cara menghitung rancangan biaya renovasi rumah? Faktor apa saja yang perlu dipertimbangkan? Beberapa hal yang perlu diperhitungkan di dalam Rancangan Anggaran Biaya (RAB) seperti di bawah ini, seperti dilansir dari laman Edukatips BCA, Senin, 27 Maret 2023.
Biaya tenaga kerja
Hal pertama yang perlu diperhitungkan di dalam RAB untuk renovasi rumah adalah biaya tenaga kerja. Sistem pembayaran tenaga kerja umumnya terbagi menjadi beberapa cara, yaitu perhitungan biaya secara harian, borongan jasa, atau borongan penuh.
1. Upah tenaga kerja harian untuk renovasi rumah
Sebagai gambaran, biaya tenaga kerja tukang borongan harian dimulai dari Rp125 ribu sampai Rp150 ribu per hari. Biasanya, perhitungan biaya ini hanya mencakup upah jasa tenaga kerja, belum termasuk dana untuk pembelian material bangunan.
Jika pengerjaan renovasi rumah dapat memakan waktu hingga satu tahun (365 hari), maka perhitungannya dengan mengambil batas atas biaya tenaga kerja harian Rp150 ribu x 365 = Rp54.750.000.
2. Sistem borongan jasa
Walau begitu, jika pengerjaan proyek renovasi rumah melewati durasi yang telah direncanakan, tidak akan biaya tambahan lagi yang perlu dibayarkan. Perhitungan sistem borongan jasa ini ditentukan berdasarkan luas bangunan yang ingin direnovasi.
Baca juga: Mau Renovasi Rumah? Begini Cara Geser Meteran Listrik |
Sebagai gambaran, untuk ukuran luas bangunan 100 meter persegi dengan batas atas estimasi harga, maka biaya renovasi rumah yang dibutuhkan sekitar 100 meter persegi x Rp800 ribu = Rp80 juta.
3. Sistem borongan penuh
Perkiraan harga rata-rata sistem borongan mulai dari Rp4 juta sampai Rp8 juta per meter persegi. Estimasi harga juga dapat berubah-ubah mengikuti kebutuhan proyek renovasi, seperti banguna berlantai satu atau bertingkat.
Sebagai gambaran, sistem borongan penuh dengan luas bangunan 70 meter persegi dengan batas bawah estimasi harga borongan penuh Rp4 juta, maka 70 meter persegi x Rp4 juta = Rp280 juta.
Biaya tanah dan bangunan
Bagaimana estimasi biaya renovasi rumah untuk perluasan tanah? Perhitungan ini mencakup harga jual tanah yang berlaku di lokasi sekitar hunian.
Misalnya, renovasi rumah dengan perluasan tanah 50 meter persegi dengan harga jual tanah Rp2,5 juta per meter persegi. Biaya tambahan yang dibutuhkan, yaitu 50 meter persegi x Rp2,5 juta = Rp125 juta. Tambahan biaya ini perlu dimasukkan ke dalam Rancangan Anggaran Biaya untuk renovasi rumah.
Biaya tidak terduga
Dalam pembuatan Rancangan Anggaran Biaya, persiapkan pula dana tambahan untuk kebutuhan tidak terduga. Besaran dana ini sekitar dari 10 persen total estimasi pengeluaran biaya.
Jika estimasi biaya renovasi rumah yang telah dihitung Rp280 juta, biaya lain-lain yang perlu ditambahkan sejumlah Rp28 juta. Total pengeluaran menjadi Rp280 juta + Rp28 juta = Rp308 juta.
Semoga estimasi biaya renovasi rumah yang telah dijabarkan di atas dapat menjadi inspirasi.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id